Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Sunday, July 31, 2011

Bloomberg :Harga CPO kembali jatuh

JAKARTA: Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/ CPO) kembali jatuh untuk hari kedua, menjelang penurunan pekanan pertama dalam empat pekan, dipicu spekulasi bahwa kebuntuan soal rencana menaikkan plafon utang  untuk menghindari gagal bayar di AS dapat mengganggu permintaan global terhadap komoditas.

Harga kontrak minyak kelapa sawit untuk pengiriman Oktober mundur sebanyak 0,9% menjadi 3.088 ringgit (US$1.045) per metrik ton pada bursa Malaysia Derivatives Exchange dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di level 3.107 ringgit per metrik ton.


Harga kontrak berjangka minyak kelapa sawit bergerak menuju penurunan pekanan sebesar 1,1%. Hal itu mengurangi kenaikan harga komoditas tersebut sepanjang bulan ini menjadi 1,1%.

Menteri Keuangan AS Timothy F. Geithner mengatakan pilihan untuk mencegah gagal bayar (default) pada 2 Agustus jika plafon utang negara itu tidak dinaikkan.

Partai Republik dan Demokrat belum dapat mencapai kesepakatan tentang kenaikan tutup utang atau pemangkasan anggaran yang mengarah pada kekhawatiran bahwa AS akan kehilangan peringkat kredit AAA.
Vijay Mehta, direktur pada Commodity Links Pte., menilai bahwa padar mungkin mendapatkan dukungan setelah krisis di AS berakhir.

“Semua ketidakpastian di AS saat ini telah membebani harga. Namun begitu, kerugian yang dialami komoditas akan sedikit terbatas karena permintaan terhadap minyak sayur masih kuat,” ujarnya.

Rabobank Internasional memperkirakan harga minyak kelapa sawit mungkin akan mencapai 3.100 ringgit per ton do belakang penguatan harga minyak kedelai dan kenaikan permintaan impor minyak kelapa sawit.

Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), mengatakan harga berpotensi naik meskipun panen telah dimulai di sejumlah kawasan produsen kelapa sawit. Pasalnya, lanjutnya, permintaan cenderung naik karena penyelenggaraan berbagai jenis perayaan di sejumlah negara pada paruh kedua tahun ini.

“Sekarang ini harga CPO mencapai US$1.100 per metrik ton di bursa Rotterdam dab 3.130 di bursa Malaysia. Harga sudah mulai membaik dibandingkan sebelumnya. Ke depan kemungkinan akan naik,” ujarnya kepada Bisnis.

Harga kontrak kedelai untuk pengiriman November naik sebesar 0,5% menjadi US$13,7775 per bushel di Chicago. Harga minyak kedelai untuk pengiriman Desember naik sebesar 1% menjadi 57,09 sen per pound.
Adapun harga minyak kelapa sawit untuk pengiriman Mei naik 0,6% menjadi 9.174 yuan (US$1.424) per ton pada Dalian Commodity Exchange dan harga minyak kedelai untuk pengiriman bulan yang sama naik sebesar 0,8% menjadi 10.324 yuan per ton. (ano/bsi)

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum