Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, October 21, 2011

PTPN V Gelar Lokakarya Peningkatan Kesejahteraan Petani

Berbagai program telah digulirkan PTPN V dalam rangka menstimulus peningkatan kesejahteraan petani plasma. Langkah-langkah tersebut diseminarkan dalam rangka membenahi setiap kekurangan.

PEKANBARU-PTPN V Kamis (20/10/11) menggelar seminar dan lokakarya mengenai peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program integrasi sawit-sapi di Riau. Kegiatan yang dibuka oleh Direktur produksi PTPN V, Suharjoko tersebut diikuti oleh puluhan petani sawit di kebun plasmanya.

Direktur produksi, Suharjoko dalam sambutannya mengatakan
bahwa per-September 2011, PKBL PTPN V untuk program kemitraan peternak sapi dan kambing mencapai Rp 5 miliar dengan jumlah ternak baik sapi maupun kambing sebanyak 1.310 ekor.

Ia menambahkan bahwa pada tahun 2006 menyalurkan 35 ekor sapi, 2007 menyalurkan 207 sapi, 2008 menyalurkan 237 ekor sapi, 2009 menyalurkan 575 ekor sapi dan 2010 menyalurkan 256 ekor sapi yang disalurkan ke sejumlah kelompok tani dan KUD.

Ketua Aspekpir Riau, Setiyono yang merupakan petani sawit plasma PTPN V mengatakan bahwa kegiatan sangat bagus. Karena petani dibina baik pembiayaan dan ilmunya. Terkait itu, petani saat ini sudah semangat untuk beternak sapi yang keuntungannya cukup banyak.

"Banyak petani yang menjual pupuknya untuk menambah pendapatan keluarga. Nilai ekonomisnya, 5 sapi perhari 40 liter air dan dijual perliter Rp 1000. Tetapi jika diolah menjadi pupuk perliter bisa mencapai Rp 10 ribu," terangnya.

Menurut Setitono, jika kotoran sapi untuk pupuk kandang sendiri bisa mengurangi 50-75 persen kebutuhan pupuk perkapling. Hal itu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk pupuk.

Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gajahmada, Tri Yuwanto mengatakan bahwa untuk satu hektar sawit digunakan 4 ekor sapi. Satu hektar produksi bahan kering untuk pakan sapi mencapai 13,5 ton. Jika sapi diberi makan inti kelapa sawit yang difregmentasi dari bonggol nya akan menaikkan berat sapi 0,8 kilogram per hari.

Sementara itu kotoran sapi yang dihasilkan adalah 25 kilogram kotoran sapi basah perhari. jika dibuat kompos dikeringkan hanya 75 persen dari berat basah untuk digunakan untuk pupuk. Dengan produksi kotoran sapi itu, bisa mengurang 65 persen pengeluaran biaya pupuk.

" Selain untuk pupuk, juga dibuat biogas menghasilkan 0,7 meter kubik gas bio digunakan untuk memasak 2-3 jam perhari," terangnya.***(H-we)Berbagai program telah digulirkan PTPN V dalam rangka menstimulus peningkatan kesejahteraan petani plasma. Langkah-langkah tersebut diseminarkan dalam rangka membenahi setiap kekurangan.

Riauterkini-PEKANBARU-PTPN V Kamis (20/10/11) menggelar seminar dan lokakarya mengenai peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program integrasi sawit-sapi di Riau. Kegiatan yang dibuka oleh Direktur produksi PTPN V, Suharjoko tersebut diikuti oleh puluhan petani sawit di kebun plasmanya.

Direktur produksi, Suharjoko dalam sambutannya mengatakan bahwa per-September 2011, PKBL PTPN V untuk program kemitraan peternak sapi dan kambing mencapai Rp 5 miliar dengan jumlah ternak baik sapi maupun kambing sebanyak 1.310 ekor.

Ia menambahkan bahwa pada tahun 2006 menyalurkan 35 ekor sapi, 2007 menyalurkan 207 sapi, 2008 menyalurkan 237 ekor sapi, 2009 menyalurkan 575 ekor sapi dan 2010 menyalurkan 256 ekor sapi yang disalurkan ke sejumlah kelompok tani dan KUD.

Ketua Aspekpir Riau, Setiyono yang merupakan petani sawit plasma PTPN V mengatakan bahwa kegiatan sangat bagus. Karena petani dibina baik pembiayaan dan ilmunya. Terkait itu, petani saat ini sudah semangat untuk beternak sapi yang keuntungannya cukup banyak.

"Banyak petani yang menjual pupuknya untuk menambah pendapatan keluarga. Nilai ekonomisnya, 5 sapi perhari 40 liter air dan dijual perliter Rp 1000. Tetapi jika diolah menjadi pupuk perliter bisa mencapai Rp 10 ribu," terangnya.

Menurut Setitono, jika kotoran sapi untuk pupuk kandang sendiri bisa mengurangi 50-75 persen kebutuhan pupuk perkapling. Hal itu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk pupuk.

Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gajahmada, Tri Yuwanto mengatakan bahwa untuk satu hektar sawit digunakan 4 ekor sapi. Satu hektar produksi bahan kering untuk pakan sapi mencapai 13,5 ton. Jika sapi diberi makan inti kelapa sawit yang difregmentasi dari bonggol nya akan menaikkan berat sapi 0,8 kilogram per hari.

Sementara itu kotoran sapi yang dihasilkan adalah 25 kilogram kotoran sapi basah perhari. jika dibuat kompos dikeringkan hanya 75 persen dari berat basah untuk digunakan untuk pupuk. Dengan produksi kotoran sapi itu, bisa mengurang 65 persen pengeluaran biaya pupuk.

 " Selain untuk pupuk, juga dibuat biogas menghasilkan 0,7 meter kubik gas bio digunakan untuk memasak 2-3 jam perhari," terangnya.***(H-we)RT

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum