Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, December 21, 2012

""Harga CPO Dekati Level Terendah""

Medan. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terus turun, di mana saat ini hanya sekitar US$ 760/metrik ton. Harga ini mendekati level terendah sepanjang tahun 2012, sedangkan sebelumnya masih US$ 800 - US$ 910/metrik ton. Bahkan periode Mei-Juni,  harga komoditas ini mencapai US$ 1.000 - US$ 1.180/metrik ton. "Bahkan, di Bursa Rotterdam untuk pengiriman Januari 2013, harganya hanya berkisar US$ 760/metrik ton. Padahal, untuk pengiriman November dan Desember berada di level US$ 781/metrik ton dan US$ 800/metrik ton," kata Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut Timbas Prasad Ginting di Medan, Kamis (20/12).
Rendahnya harga CPO  terpengaruh krisis finansial di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Apalagi, saat ini China dan India masih menahan pembelian. "Sementara produksi di dalam negeri saat ini banyak. Maka bisa saja harganya masih kembali turun. Jika India dan China menahan pembelian satu bulan saja, akan berimbas pada harga CPO dengan tren melemah," kata Timbas. Namun, untuk tahun 2013, harga diperkirakan akan naik pada bulan Februari atau Maret karena pembelian akan meningkat setelah liburan Natal dan Tahun Baru.

Timbas mengungkapkan, sebenarnya, selain ke China dan India, selama ini Indonesia juga sudah mengembangkan pasar CPO ke negara lain lain yakni Pakistan, Eropa Timur dan Afrika. Perluasan pasar ini sangat dibutuhkan untuk menggenjot ekspor yang sedang lesu.

Sementara harga TBS saat ini  terus menurun. Padahal saat ini kelapa sawit di perkebunan milik masyarakat mengalami masa trek sehinggaproduksi mengalami penurunan. Begitupun di Kota Pinang, Labuhan Batu Selatan, kalau pada masa panenan beberapa bulan lalu produksi cukup tinggi sehingga harga jatuh ke level Rp 400 - Rp 800/kg, saat ini harganya justru mencapai 1.050 - Rp 1.080/kg.

Tetapi  di  kalangan petani sawit di Langkat harga TBS  masih bertahan antara Rp 700-Rp 800 per kilogram. Sedangkan harga penjualan pada pabrik kelapa sawit (PKS) milik swasta bervariasi, yakni Rp 920, Rp 940, bahkan ada juga membeli dengan harga Rp 1.000 dan Rp 1.030 per kilogram.Sedangkan PKS milik PTPN2 rata rata membeli TBS petani dari supliyer Rp 940 per kilogram.

Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut Asmar Arsyad mengakui harga TBS sudah mulai membaik dibandingkan bulan sebelumnya, tapi harga ini masih tetap level terendah sepanjang tahun 2012. "Kita berharap harganya akan membaik tahun depan. Biar petani juga tidak semakin terpuruk. Apalagi masih ada pengenaan BK CPO yang ditetapkan sebesar 9% pada Desember 2012," tukasnya.

Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Fitra Kurnia, mengatakan, sepanjang Januari-November 2012, nilai ekspor CPO hanya US$ 2,81 miliar dan volume 3.482.705 ton atau turun 22,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 3,624 miliar dan volume 3.893.133 ton. "Menurunnya permintaan CPO ini karena tetap dipengaruhi Uni Eropa dan AS yang masih krisis," katanya. (elvidaris/dewantoro/misno)/MB

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum