Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Tuesday, October 22, 2013

Employee protests PT Bridgestone

 Thousands of employees of PT Bridgestone Strike

SIMALUNGUN :'s 5,000 employees gardens PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate , Simelungun , North Sumatra strike demanding that President Director , Togar Simanjuntak removed from office .Assistants , staff and employees of department 14 in Ulu Dolok Garden District and Gardens Dolok Buts Dolok Merangir in District Dolok Nanggar Stone stated restless and aggrieved over Presdir policy causing discomfort in the works .
Employees who initially survive at the gate of the office management to try to destroy the fence because it can not wait for the results of a meeting between representatives of employees with management which lasted about five hours . This effort was blocked , causing police officers Simelungun pushing .The pushing action ended after the employees' representatives met with management to provide employees calming calls for this action is not marred by violence ." There has been no final decision because the management have to do with the general meeting of shareholders to dismiss a president , " said Siddik accompanied Mirza Ahmad Yusnar field assistant in a company that was also stunt coordinator , Monday, October 21, 2013 .Siddik explain Togar since appointed four months ago to improve efficiency by reducing the number of staff or mutated , but on the other hand raised the number of staff / assistant who still have family like his own son .Togar also said Siddik , reducing overtime hours from two hours to 1.5 hours which have an impact on the reduction of extra income employees , and change the quality of patented drugs to generic so that employees have to add the cost of the drug ." There is no fresh - negotiable , Togar must be replaced . If rejected we will continue to strike until the demands of the shareholders granted in Japan , " said Siddik mentioning given permission to strike for three days .Employees since the strike began at 07.30 am , 17.00 pm disband and will return again to the management office on the next day .Meanwhile, President Director of PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate Togar Simanjuntak recognize that efficiency policies are approved by the Japanese .Related to this action , Togar not agree with the strike because the term is not in accordance with the regulations that would require a tripartite meeting between the company , the government ( Manpower ) and employees ." If the deal fails , new employees are entitled to strike. But if the action is counted absent employees , and we will write to for work . If rejected within five days according to the rules considered resigning , " said Togar . ( Ant )
 Other media related news:
 

Karyawan PT. Bridgestone Demo 
Karyawan PT. BSRE Aek Tarum demonstrasi tuntut Mr. Togar Simanjuntak lengser.

Karyawan PT. BSRE Aek Tarum demonstrasi tuntut Mr. Togar Simanjuntak lengser.Asahan : 6000 karyawan PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate (BSRE) Dolok Merangir Simalungun  dan PT . BSRE  Aek Tarum Kabupaten Asahan, Sumut tergabung dalam Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PT. BSRE berunjuk rasa tuntut Presiden Direktur ( Presidir) PT. BSRE Dolok Merangir Mr. Togar Simanjuntak agar turun dari jabatannya.

“4500 karyawan PT. BSRE Dolok Merangir Simalungun sebagai kebun Induk dan 1500 karyawan PT. BSRE Aek Tarum serempak berunjuk rasa hari ini meminta agar Mr. Togar Simanjuntak selaku Presidir  turun dari jabatan nya karena telah menodai hak-hak karyawan,”kata Dedi Haryadi selaku Kordinator aksi SPBUN PT. BSRE Aek Tarum, Senin 21/10/2013


Ada 13 penyimpangan, sambung Dedi, yang di lakukan oleh Togar, sehingga mengganggu tingkat kenyamanan karyawan dan ini sudah lama berlanjut maka sudah saat nya Togar harus di gantikan oleh pihak Managemen BSRE Jepang kalau tidak kami akan mogok massal sampai Togar lengser.

PT. BSRE dahulu nya bernama  Goodyear milik Amerika sekarang di beli oleh Jepang mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) bidang perkebunan Karet dan kebijakan yang di lakukan oleh Mr. Togar Simanjuntak selaku Presidir terkesan arogansi dan sepihak dan memaksakan kehendak sehingga memancing kemarahan karyawan dan melakukan demonstrasi.

Ketua Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PT. BSRE Aek Tarum Jamiadi menuding Togar Sianipar telah bertindak semau nya dan arogansi sehingga banyak pihak-pihak yang di rugikan.
“Dari ke 13 penyimpangan tersebut mutlak tindakan non prosedural selaku Presidir sehingga banyak pihak-pihak yang di rugikan khusus nya karyawan,” kata Jamiadi.

Kebijakan yang di lakukan Togar, lanjut Jamiadi, telah menyimpang, seperti memecah belah antara staf, Assisten dan Manager, selalu memaksakan kehendak secara sepihak, arogansi dan intimidasi serta track record Mr. Togar yang perlu di pertanyakan dengan berpindah-pindah perusahaan dan posisi jabatan dan masih banyak lagi.

“Kita akan tunggu keputusan dari Dolok Merangir dan apabila Togar tidak di ganti maka demo ini akan berlanjut secara massal,”tegas Jamiadi. Belum Ada Titik Terang Demo Berlanjut.
Demonstrasi Susulan ke SPBUN PT. BSRE Aek Tarum ke Simalungun.
Demonstrasi Susulan ke SPBUN PT. BSRE Aek Tarum ke Simalungun.


Belum ada keputusan dari pihak managemen BSRE Kebun Induk Dolok Merangir Simalungn agar Presidir Mr. Togar Simanjuntak turun takhta sebab Mr. Togar masih bersikukuh tidak mengakui tudingan para demonstran dan membuat para demonstran kian berang dan membuat demo susulan.

“Belum ada keputusan, Togar masih ngotot dan 3 Dumptruck demonstran atas nama SPBUN BSRE Aek Tarum menyusul ke Siantar bersama Demonstran SPBUN BSRE Dolok merangir sesuai janji kita jika Togar tidak lengser maka karyawan melakukan mogok  massal,”kata Jamiadi Ketua SPBUN Aek Tarum, Selasa 22/10/2013

Menurut Jamiadi pihak BSRE akan menderita kerugian sebesar Rp 180 M perhari nya jika mogok massal yang di lakukan karyawan.

“Produksi hasil getah BSRE Simalungun dan Asahan jika di rupiahkan sebesar 180 M dan akibat nya BSRE mengalami kerugian ini selama mogok massal dan apabila Mr. Togar masih ngotot demo akan berlanjut secara besar-besaran dan menduduki kantor BSRE Simalungun,”tegas Jamiadi. (dol)

Short URL: http://jurnalpatrolinews.com/?p=50921 
jurnalpatrolinews.com





Desak Presdir Mundur dari Jabatan
Ribuan Karyawan PT Bridgestone Unjukrasa

Desak Mundur Aksi demo ribuan karyawan PT Bridgestone. (medanbisnis/samsudin harahap)
MedanBisnis - Simalungun. Sedikitnya 5.500 karyawan PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate (BSRE), menggelar aksi unjukrasa dan mogok kerja, Senin (21/10). Dalam aksinya, massa mendesak Toga Simanjuntak mundur dari jabatan presiden direktur (presdir) perusahaan itu.
Ribuan karyawan perusahaan yang memproduksi ban itu terpaksa mogok kerja. Awalnya, kerumunan massa mencoba memasuki area PT BRSE, namun dihadang puluhan petugas Polres Simalungun. Akhirnya, perwakilan massa seperti para asisten dari 14 Afdeling dan staf melakukan pertemuan dengan pihak manajemen perusahaan Jepang tersebut.
Dalam aksi tersebut, nyaris terjadi kericuhan antara karyawan dengan aparat kepolisian.

Pasalnya, setelah ditunggu beberapa jam tak kunjung ada kepastian terkait pertemuan dimaksud. Karyawan dengan petugas terlibat aksi dorong-dorongan, hingga membuat suasana memanas. Namun, hal ini dapat diantisipasi, sehingga tak memperburuk keadaan.

Salah seorang karyawan mengaku bernama Anto menuturkan, selama empat bulan menjabat, Togar dinilai telah bertindak sewenang-wenang, dan kebijakannya terkesan sepihak.

Massa menilai, Togar sering bersikap arogan dalam  mengambil kebijakan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan melimpahkannya kepada staf. Kebijakan lainnya, terkait layanan kesehatan karyawan. Resep obat yang digunakan sebelumnya, menggunakan obat paten menjadi obat generik.

Selain itu, adanya pemangkasan upah lembur para karyawan khususnya panderes (penyadap karet), dimana biasanya dalam situasi normal dua jam, dikurangi menjadi 1,5 jam, dengan alasan menekan penghematan operasional perusahaan (efisiensi anggaran).

Salah seorang perwakilan massa, Husnijar Hardiansayah menuturkan, ada empat tuntutan yang disampaikan terkait aksi tersebut. Yakni, mendesak Togar mundur dari jabatannya sebagai Presdir PT BSRE. Mendesak agar mengeluarkan anak Togar yakni Willi P Simanjutak dan keluarganya bernama Namhui yang diangkat menjadi asisten, termasuk Banuara Sirait sebagai pengacara PT BSRE.

"Kami juga mendesak pihak managemen agar minta maaf kepada karyawan atas adanya statment melecehkan bangsa Indonesia. Dimana menyatakan jika ingin kembali dengan kondusi perusahaan seperti dulu bebas mencuri dan korupsi," katanya.

Husnijar yang juga staf di PT BSRE ini mengatakan, tundingan itu tak benar, dan Togar dinilai telah berlagak sebagai "raja" di perusahaan tersebut, dan melakukan kolusi.

"Aksi ini akan berlanjut, hingga tuntutan kami dipenuhi. Bila perlu istri dan anak kami akan ikut dalam aksi ini. Bahkan jumlah karyawan yang turun akan mencari 10.000," katanya.

Secara terpisah, Togar membantah tundingan kepada dirinya. Dia menjelaskan, efisiensi anggaran yang sedang dilakukannya seturut arahan dari kantor pusat perusahaan di Jepang.

Mengenai kebijakan itu dinilai kesalahan, menurutnya tak benar. Seperti jam lembur dikurangi atas usulan Asdiansyah dari bagian perkebunan, begitu juga di pabrik tak ada masalah.
Terkait perubahan obat, menurutnya itu hanya sebagian, dan tak ada menyalahi. Togar mengatakan, yang penting pengobatannya dan bisa sembuh.

Soal nepotisme, dirinya membenarkan ada mengangkat staf yakni anaknya sendiri untuk mengawasi pembelian getah sebagai departemen baru.

"Saya menilai, itu sah- sah saja, dan pengangkatannya melalui prosedur yang standard diwawancarai pihak Jepang, dimana ada bukti di Human Resources Development (HRD). Hampir 80% para pejabat di perusahaan perkebunan ini mempunyai hubungan famili," katanya.

Dia bersikukuh tidak akan mundur dari jabatannya, terkecuali ada putusan dari pemegang saham. Sebab, proses mundur dari jabatan perusahaan ini prosesnya panjang.
"Soal mundur atau tidak, bukan urusan saya. Itu keputusan dari atasan saya," katanya. (samsudin harahap)/MB
 http://mdn.biz.id/n/57642/

Karyawan PT Bridgestone Demo

Penulis: Sofyan Akbar
Editor: Raden Armand Firdaus
Sumber: Tribun Medan
(Akb/tribun-medan.com)

Senin, 21 Oktober 2013
SIMALUNGUN - Aksi yang dilakukan ribuan karyawan PT Bridgestone yang menuntut pimpinan mereka Togar sudah berjalan dua jam. Aksi yang dimulai, Senin (21/10/2013) sekitar pukul 07.30 WIB ini sedang menunggu perwakilan dari ribuan karyawan yang sudah masuk dan melakukan percakapan dengan pihak pimpinan PT Bridgstone.

Pantauan www.tribun-medan.com, Senin sembari menunggu, ribuan karyawan masih terlihat menunggu, ada yang duduk dan ada yang berdiri sambil mendengarkan lagu yang diputar dengan pengeras suara (toa).
Menurut satu karyawan Yanto (33) mengatakan aksi ini mereka lakukan karena, semenjak kepemimpinan Tagor di PT Bridgestone membuat sistem yang selama ini sudah berjalan dengan baik menjadi goyang. Hal itu, kata Yanto yang sudah 6 tahun bekerja di PT Bridgestone ini selama kepemimpinan Tagor, gaji karyawan mendapat potongan.

"Dia sudah setahun memimpin di perusahaan ini. Selama ia memimpin, gaji kami langsung dipotong,"katanya seraya menyatakan yang biasanya Rp1,8juta menjadi Rp1,3juta.

Ia mengaku, pemotongan itu dilakukan semenjak Februari 2013. Selain itu, kata Yanto, semenjak kepemimpinan Tagor, karyawan juga sulit untuk berobat kerumah sakit yang bermitra dengan PT Bridgestone. "Banyak biaya perawatan karyawan yang sakit belum dibayar kepada pihak rumah sakit yang bekerjasama dengan perusahaan ini,"ujarnya seraya menyatakan mereka melakukan aksi agar Togar turun dari jabatannya.





Demo Lanjutan, Karyawan Bridgestone Joget Caisar

SIMALUNGUN - Ribuan karyawan yang menuntut Presiden Direktur Tagor Simanjuntak turun dari jabatannya kembali melakukan aksi demo. Dan kali ini, ribuan karyawan yang tergabung dalam SPSI melakukan joget caisar.
Pantauan www.tribun-medan.com, Selasa (22/10/2013) joget caisar yang dilakukan ribuan karyawan menandakan kalau aksi yang mereka lakukan masih kondusif. Para pendemo terlihat riang dengan berjoget ala caisar.

Sampai berita ini diturunkan, ribuan pendemo masih berjoget caisar dan terus menerus tanpa ada berhenti. Sementara itu, pihak kepolisian terlihat berjaga-jaga.
(akb/tribun-medan.com)
Penulis: Sofyan Akbar
Editor: Raden Armand Firdaus
Sumber: Tribun Medan


cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum