Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, August 14, 2015

Faktor Lain Penekan Harga TBS

Medan. harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani Sumatera Utara (Sumut) semakin anjlok. Saat ini rata-rata harga TBS berkisar antara Rp 700-Rp 800 per kilogram (kg). Penurunan harga tersebut akibat penurunan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia. "Dengan rata-rata harga produksi Rp 800 per kg, petani bisa saja tidak rugi, namun akan terpuruk jauh bagi petani di Mandailing Natal (Madina) yang jauh dari pabrik. Di kawasan itu harga sudah mencapai Rp 400 per kilogram.
Sempat ada komentar hal ini semakin parah dengan permainan para spekulan," kata petani sawit, yang juga pensiunan perusahaan perkebunan besar di Sumut Fayaz Ahmad Khan kepada MedanBisnis, Kamis (13/8) di Medan.

Belakangan, kata dia, penurunan harga TBS semakin banyak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang menyamaratakan pemberlakuannya di seluruh Indonesia. "Semakin parah sejak pemerintah melakukan pembatasan gerak kendaraan berat pengangkut komoditas di H-7 hingga H+7 lebaran kemarin," ungkapnya.

Dengan pembatasan melintasnya kendaraan berat tersebut selama setengah bulan, menurut Fayaz berdampak langsung pada terhambatnya pengiriman TBS ke pabrik, sehingga buah menjadi rusak dan pabrik pun menekan harga. "Padahal, belakangan ini produksi kita tengah memuncak. Jadi, selama setengah bulan hampir dipastikan kita tidak bisa memperoleh hasil yang baik, malah merugi," keluhnya.

Tekanan semakin terasa di tingkat petani, Fayaz mengatakan, adanya pemotongan sebesar US$ 50 per ton oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit untuk ekspor CPO dan US$ 30 untuk ekspor industri hilir untuk alasan peremajaan, memberi dampak pengurangan harga jual TBS tingkat petani. "Dengan pemotongan itu, kami hitung bisa menekan harga hingga Rp 250 rupiah per kg," jelasnya.

Dia menambahkan, Asing melihat tekanan-tekanan internal ini sebagai bahan tawaan yang kuat, apalagi pasar dunia pun tengah dikatakan melemah.

"Kelemahan internal kita ini, tak pelak menjadi posisi tawar tambah bagi pasar global. Sehingga muncul pula beberapa pelarangan penggunaan CPO untuk beberapa produk seperti pada coklat di Perancis. Dampaknya perbaikan harga akan masih melambat sampai kestabilan harga di tingkat lokal dengan meningkatnya pemanfaatan CPO untuk bahan bakar," tutur Fayas.

Sayangnya menurut Fayas, faktor- faktor tersebut selama ini tidak atau belum disentuh asosiasi perusahaan maupun asosiasi lain. "Atau bahkan oleh pemerintah. Jika hal ini dibiarkan terus dan berlarut, kita yang katanya penghasil CPO nomor dua terbesar di dunia akan terus dipermainkan pasar baik lokal maupun global," pungkasnya. ( rizanul)

dikutip : Faktor Lain Penekan Harga TBS Jarang Dipandang
 http://mdn.biz.id/n/180620/

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum