Menggagas kolaborasi perpustakaan, arsip dan museum
Oleh Dyah Sulistyorini*)
Hubungan antara perpustakaan, arsip dan museum, kerap kali dipisahkan, padahal ketiganya memungkinkan untuk bekerja sama dan berkolaborasi.
Pemisahan cara pandang biasanya diawali dengan kacamata bahwa kegiatan di museum hanya mengelola artefak, sedangkan kegiatan perpustakaan erat dengan tata kelola buku (kini dalam arti luas), lalu arsip lekat dengan pengelolaan terhadap rekaman grafis.