Peluncuran Museum Perkebunan Indonesia |
Penandatanganan prasasti sebagai tanda Penyerahan Pesawat Tembakau Deli dari Bpk. Bhatara Moeda Nst.Kpd Bpk.Soedjai Kartasasmita./ Foto:P. Gunawan |
Soedjai Kartasasmita dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa Pendirian Museum Perkebunan Indonesia dilandasi motto "Menghubungkan masa Lalu,dengan masa kini dan masa depan"Mengapa demikian?
Soedjai Kartasasmita berpesan : "Masa lalu banyak memberikan pelajaran berharga untuk kita dan bisa menjadi panduan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang muncul dimasa depan dan dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada. saya sampaikan untuk menegaskan kepada generasi muda khususnya generasi Milineal (80-an)bahwa dunia ini terus berubah,dan kalau tidak dapat menyesuaikan diri dampaknya bisa berakibat negatif, maka kuncinya adalah INOVASI".
Seminar yang diselenggarakan oleh Museum Perkebunan Indonesia ini, dihadiri dari berbagai kalangan antara lain, Dosen, Mahasiswa,Pengajar/guru,Peneliti,praktisi, komunitas museum&sejarah, profesional perkebunan, serta dihadiri juga oleh Direktur Utama PTPN II Bhatara Moeda Nasution; mantan direktur ex Perkebunan IX Tembakau Deli antara lain J.Ferdinandus, dan Sofyan Raz.serta pejabat-pejabat di lingkungan Pemerintahan Propinsi SUMUT.
Sebagai Pembicara/Narasumber pada acara Seminar Nasional MUSPERIN tersebut adalah :
1. Hasril Hasan Siregar (Direktur PPKS), mengenai Sejarah Perkembangan Kelapa Sawit di Indonesia;
Seminar yang diselenggarakan oleh Museum Perkebunan Indonesia ini, dihadiri dari berbagai kalangan antara lain, Dosen, Mahasiswa,Pengajar/guru,Peneliti,praktisi, komunitas museum&sejarah, profesional perkebunan, serta dihadiri juga oleh Direktur Utama PTPN II Bhatara Moeda Nasution; mantan direktur ex Perkebunan IX Tembakau Deli antara lain J.Ferdinandus, dan Sofyan Raz.serta pejabat-pejabat di lingkungan Pemerintahan Propinsi SUMUT.
Para Pejabat dan Mahasiswa begitu antusias bertanya mengenaiTembakau Deli /Foto:P.Gunawan |
Sebagai Pembicara/Narasumber pada acara Seminar Nasional MUSPERIN tersebut adalah :
1. Hasril Hasan Siregar (Direktur PPKS), mengenai Sejarah Perkembangan Kelapa Sawit di Indonesia;
2. Erikson Ginting (PT.Socfindo), Mengenai Sejarah Perkebunan karet di SUMUT;
3. Andi Wibisono (Direktur PTPN IV), Mengenai Sejarah Perkebunan Teh di SUMUT;
4. Edi Sumarno(USU/UNIMED) Mengenai sejarah Perkebunan tembakau di SUMUT.
Ibu Sri Hartini menyambut peserta berkunjung ke gedung MUSPERIN. Foto/P.Gunawan |
Menurut Moderator dalam kunjungan peserta seminar ke gedung ex-APA Ibu Sri Hartini (Ka.Museum Negeri SUMUT) : MUSPERIN masih memiliki Gedung yang sangat bersejarah lainnya bagi dunia perkebunan di Sumatera Utara (d/h pantai timur sumatera) keberadaannya di Jln, Pemuda No. 2-Medan yaitu Gedung ex-AVROS (kini BKS-PPS).
Dengan demikian Tim Kerja MUSPERIN akan berusaha bekerja keras dan secepatnya, semoga penyiapannya dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
Ayo kita dukung perjuangan "MUSPERIN",karena Perkebunan dan perjalanan sejarahnya titik tolak kemajuan bagi bangsa dan negara kita ini,maka tidak boleh hilang begitu saja, setidaknya "kenangan" mari kita berikan EDUKASI,dan transparansi kepada generasi penerus kita!!!.(PG)
Dengan demikian Tim Kerja MUSPERIN akan berusaha bekerja keras dan secepatnya, semoga penyiapannya dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
Ayo kita dukung perjuangan "MUSPERIN",karena Perkebunan dan perjalanan sejarahnya titik tolak kemajuan bagi bangsa dan negara kita ini,maka tidak boleh hilang begitu saja, setidaknya "kenangan" mari kita berikan EDUKASI,dan transparansi kepada generasi penerus kita!!!.(PG)
Foto-Foto :
Bhatara Moeda Nst. menjelaskan tentang artefak Tembakau Deli Sebagai benda-benda koleksi diMUSPERIN./Foto:P.Gunawan |
Booth PT.Socfindo berdampingan dengan Booth Bakrie Plantation |
Para sahabat MUSPERIN di Booth Tembakau Deli |
Bpk. P.Gunawan memberi penjelasan singkat peruntukan dan contoh daun Tembakau Deli/foto :Guntur Bkl.Pusat N2 |
Bpk. Andi Wibisono(PTPN4) menjelaskan sejarah teh di SUMUT/Foto P.Gunawan |
Bhatara Moeda Nst. Jabat tangan dgn Pejabat Pusat DIRJENBUN |
Bpk. Edi S (PPKS) beramahtamah di Booth PT.Socfin Indonesia |
Warga Negara asing salah satu Perwakilan dari PT.Socfin Indonesia turut hadir |
Anak kebun BloG ikut menjaga Booth PTPN II Tembakau Deli sebagai bentuk kecintaannya kepada dunia perkebunan/Foto:GunturN2 |
Antusias para pejabat dan keingintahuan tentang Tembakau Deli |
Nara sumber : Erond L. Damanik (Antropolog) |
Edukasi : seorang anak menyiram bibit tanaman tembakau deli setelah ditanam |
Edukasi : Mengenal Tanaman Bersejarah Perkebunan d/h Sumatra timur |
http://cintaperkebunan.blogspot.com/2015/06/tim-kerja-museum-perkebunan-indonesia.html
Translater :
Medan,The
Plantation Museum of Indonesia (MUSPERIN), organized a National Seminar on
"History plantations in North Sumatra", in AVROS Guest House PPKS Jln,
Brigadier General Katamso Medan, on 12 April 2016. The national seminar
was an initiative of Mr. Soedjai
Kartasasmita, as elders, mentors and role models for plantations in
Indonesia, as well as Chairman of the Plantation Museum of Indonesian (MUSPERIN) This event is supported by the Directorate General of
Plantation, Palm Research Center (PPKS) and in collaboration with Prodi
Faculty of Agriculture, Faculty of Humanities University North Sumatra (USU), and Prodi Anthropology University of Medan (UNIMED).Soedjai Kartasasmita in his speech said that the establishment of the
Indonesian Forestry Museum is based on the motto "Connecting period
Then, with the present and the future" Why is that?Soedjai
Kartasasmita advised: "The past provides many valuable lessons for us
and can be a guide in facing the challenges that arise in the future and
be able to exploit the opportunities that exist. I convey to emphasize
to the younger generation, especially the generation Milineal (80s) that the world is constantly changing, and if you can not adjust the impact could be negative, then the key is innovation. "The
seminar was organized by the Museum of Indonesia's plantation, from
various circles attended, among others, Faculty, Students, Teachers /
teachers, researchers, practitioners, community museums and; the
history, professional tree plantations, and also attended by Director of
PTPN II Bhatara Moeda Nasution; former director ex IX Deli tobacco plantations, among others J.Ferdinandus, and Sofyan Raz. as well as officials in the Government of the Province of North Sumatra.As Speaker / Speaker at the National Seminar MUSPERIN are:1. Hasril Hasan Siregar (Director PPKS), the History of Palm Oil in Indonesia;2. Erikson Ginting (PT.Socfindo), History Regarding Rubber plantations in North Sumatra;3. Andi Wibisono (Director of PTPN IV), On History of Tea Plantation in North Sumatra;4. Edi Sumarno (USU / UNIMED), On the history of tobacco plantations in North Sumatra.5. Erond L. Damanik (Unimed), Anthropologist on the history of the city field.Subsequently completed National Seminar attendees were invited to the
building Plantation Museum Indonesia (MUSPERIN), as well as watch the
ribbon cutting and the signing of the handover of monumental artifacts
Aircraft sprinklers Tobacco Deli.According
to Ibu Sri Hartini Moderator (State Ka.Museum SUMUT): MUSPERIN still
has a very historic building for the world's other plantations in North
Sumatra (d / h the east coast of Sumatra) presence in Jln Pemuda No. 2-Terrain ie ex-AVROS Building (now BKS-PPS).Thus MUSPERIN Work Team will try to work hard and as quickly as
possible, hopefully the setup can be implemented in the near future.Let
us support the struggle "MUSPERIN", because the plantation and its
history starting point for the nation and the progress of our country,
then it should not go away, at least the "memories" let us give EDUKASI,
and transparency to future generations !!!. ( PG)
Next Artikel :
Sepenggal Kisah Tembakau Deli Pengobat Rindu-ku
Masih ada Kenangan yang tersisa
Medan, IndonesiĆ« Plantation Museum (MUSPERIN), organiseerde een nationaal seminar over "History plantages in Noord-Sumatra", in AVROS Guest House PPKS Jln, brigadegeneraal Katamso Medan, op 12 april 2016. De nationale seminar was een initiatief van Mr. Soedjai Kartasasmita, zoals ouderen, mentoren en rolmodellen voor plantages in IndonesiĆ«, maar ook als voorzitter van het Museum van de Indonesische Plantation (MUSPERIN) Dit evenement wordt ondersteund door het directoraat-generaal van Plantation, Palm Research Center (PPKS) en in samenwerking met Prodi Faculteit van Landbouw, Faculteit der Geesteswetenschappen Universiteit Noord-Sumatra (USU), en Prodi Antropologie Universiteit van Medan (UNIMED).Soedjai Kartasasmita in zijn toespraak zei dat de oprichting van de Indonesische Forestry Museum is gebaseerd op het motto "Dan Aansluiten periode, met het heden en de toekomst" Waarom is dat?Soedjai Kartasasmita adviseerde: "Het verleden biedt een groot aantal waardevolle lessen voor ons en kan een leidraad bij het aangaan van de uitdagingen die zich voordoen in de toekomst en in staat zijn om de mogelijkheden die er zijn te benutten zijn ik over te brengen om te benadrukken aan de jongere generatie, vooral de generatie Milineal (80). dat de wereld voortdurend verandert, en als je niet kunt aanpassen van de gevolgen zou kunnen negatief zijn, dan is de sleutel is innovatie. "Het seminar werd georganiseerd door het Museum van de plantage van IndonesiĆ«, uit alle geledingen bijgewoond, onder andere, faculteit, studenten, leraren / docenten, onderzoekers, beoefenaars, de gemeenschap musea, de geschiedenis, de professionele plantages, en ook bijgewoond door de directeur van PTPN II Bhatara Moeda Nasution; voormalig directeur ex IX Deli tabaksplantages, oa J.Ferdinandus en Sofyan Raz. alsmede de ambtenaren in de regering van de provincie Noord-Sumatra.Als spreker / Spreker op de Nationale Seminar MUSPERIN zijn:1. Hasril Hasan Siregar (Director PPKS), de geschiedenis van de palmolie in IndonesiĆ«;2. Erikson Ginting (PT.Socfindo), Geschiedenis Wat betreft Rubber plantages in Noord-Sumatra;3. Andi Wibisono (directeur PTPN IV), op de geschiedenis van Tea Plantation in Noord-Sumatra;4. Edi Sumarno (USU / UNIMED) &; Erwin Nyak, Op de geschiedenis van de tabak plantages in Noord-Sumatra.5. Erond L. Damanik (Unimed), Antropoloog over de geschiedenis van het veld stad.Vervolgens werden voltooid National Seminar aanwezigen uitgenodigd om het gebouw Plantation Museum IndonesiĆ« (MUSPERIN), evenals kijken naar de lint knippen en de ondertekening van de overdracht van monumentale artefacten Aircraft sprinklers Tobacco Deli.Volgens Ibu Sri Hartini Moderator (State Ka.Museum SUMUT): MUSPERIN heeft nog steeds een zeer historisch gebouw voor 's werelds andere plantages in Noord-Sumatra (d / h de oostkust van Sumatra) de aanwezigheid in Jln Pemuda No. 2-Terrain ie ex-AVROS Building (nu BKS-PPS).Zo MUSPERIN Work Team zal proberen te hard en zo snel mogelijk, hopelijk de setup kunnen worden in de nabije toekomst geĆÆmplementeerd werken.Laten we steunen de strijd "MUSPERIN", omdat de plantage en zijn geschiedenis uitgangspunt voor de natie en de vooruitgang van ons land, dan moet het niet weg te gaan, in ieder geval de "herinneringen" Laat ons EDUKASI en transparantie aan toekomstige generaties !!!. ( PG)
No comments:
Post a Comment