Het verhaal van Deli Tabak Piece of my Love genezers
( Sepenggal Kisah Tembakau Deli Pengobat Rindu-ku )
Oleh : Prabudi G
Sang Maestro Tembakau ( Foto: Prabudi G. 23/10/2011 ) |
"The Maestro (H. Suwardi) explain again and try to see the results of "sorting" to determine the color of tobacco leaves as never before dibimbingnya This place served the maestro from this warehouse he had brought more scent Deli Tobacco Indonesia (PTPN II) at the tobacco auction in 1995 in Bremen, Germany with the title Best (champion 2 times) from around the world with a fairly high since the Tobacco Deli was founded".
Sang Maestro ( H.Suwardi ) menjelaskan kembali dan mencoba melihat hasil "sortasi" untuk menentukan warna daun tembakau sebagaimana pernah dibimbingnya dahulu
ditempat ini sang maestro pernah bertugas
dari gudang inilah ia pernah membawa Tembakau Deli lebih mengharumkan Indonesia (PTPN II)
di lelang tembakau pada tahun 1995 di Bremen,Jerman dengan predikat Terbaik (juara 2 kali) dari seluruh dunia dengan harga yang cukup tinggi sejak Tembakau Deli didirikan.
De Maestro (H.Suwardi) opnieuw uit te leggen en proberen om de "sorteren" om te zien
bepalen de kleur van tabaksbladeren als de eerste ooit dibimbingnya
Deze plaats diende de maestro
van dit magazijn hij had meer geur Deli Tabak Indonesiƫ (PTPN II)
bij de tabak veiling in 1995 in Bremen, Duitsland met de titel Beste (kampioen 2 keer) uit de hele wereld met een vrij hoog omdat de Tabakswet Deli werd opgericht.
bepalen de kleur van tabaksbladeren als de eerste ooit dibimbingnya
Deze plaats diende de maestro
van dit magazijn hij had meer geur Deli Tabak Indonesiƫ (PTPN II)
bij de tabak veiling in 1995 in Bremen, Duitsland met de titel Beste (kampioen 2 keer) uit de hele wereld met een vrij hoog omdat de Tabakswet Deli werd opgericht.
This story actually began with preparations for the celebration of Hari Raya Qurban Worship this year (2011) is getting closer, where many Muslims prepare welcome, no different with us, in order that on one occasion Sunday morning on the day we invite the family of his grandfather and
grandson and grandchildren traveling with the intention of going to visit a cattle rancher (cattle), which became our subscription during this, the region is rather on the outskirts of the city of Medan.
Apparently the streets on sunday relatively quiet morning so smoothly, in a journey that took the time ± 45 minutes it came to localized the target.
While speak's conversation with the seller of cows that meet only once a year, the grandfather finally chose an animal which was considered good and fit our capabilities.
Because it is still not yet noon, and the grandson said, "before we go home first walk yuk Grandmother" the grandfather asked again "where the streets?" And then we took the initiative "we look first residence grandparent yuk?", Coincidentally the location of cattle sipenjual still one area with the location of his grandfather had served as a tobacco asisiten first place ... That's were finally designated roads.
Like no day no night that is felt when looking at the condition of the plantation in the company housing complex, if every house formerly occupied by the worker / assistant and his family, for we were so comfortable it felt, but now there really are not taken care of by the left as if that had been given rights. It is tragic also the times can change everything.
Formerly this house his grandfather had won the program "healthy home" among the whole garden is in the plantation's management company, because the house where the grandparent is so clean and beautiful flower garden like a living ... ... .. now the house is like a poor afflicted. (See photo) ...
Rumah dinas (ASKEP) yang pernah ditempati Sang Maestro |
Beberapa Pohon Kelapa yang pernah beliau tanam sudah tidak ada lagi padahal buahnya banyak |
Gudang Tembakau |
Dengan jalan pelan-pelan roda kenderaan kami pun akhirnya berputar menuju sebuah gudang tempat pem-proses-an tembakau sebelum dijual gudang tersebut diberi nama Gudang FERMENTASI Tembakau (lihat foto)…..
By the way it slowly wheeled vehicles we were finally turning into a warehouse where's development process prior to sale of tobacco warehouse was named Warehouse Tobacco fermentation (see photo)
jalan menuju gudang |
Bangsal Pelembab |
ibu-ibu yg memanggil |
Ibu-ibu yang turut memanggil |
Suddenly there was a call "Wardi sir!" (Torn a little surprised) our vehicle stopped suddenly with a look ..... there seems to be old ladies who called him, was still the maestro of this seems familiar, (foto Memories therein ).... these pictures we started ...
Para Pekerja Pemilah daun tembakau sangat menghargai atas perjumpaan ini |
Sang Maestro mencoba melihat hasil "sortasi" menentukan warna sebagaimana dulu pernah dibimbingnya |
diusia yang tidak muda lagi masih dapat membedakan berbagai warna daun tembakau |
Sang Maestro ( H.Suwardi ) diajak bertukar pikiran dgn para pekerja yang tak lain mantan pekerja yang pernah dipimpinnya. |
Sang cucu pun tak mau ketinggalan |
Papan Penamaan Merek |
Papan Penentuan/Kode Rendemen |
Para pekerja sedang mengadakan Sortasi daun tembakau |
Tembakau siap di masukkan dalam pembungkus |
pembungkus sesuai kode daun tembakau masing-masing |
Hasil dari Sortasi |
tungku pengasapan |
Perlengkapan kerja yang dibuat saat sang "Maestro Tembakau" memimpin disini,ternyata masih ada |
alat sederhana sortasi |
mengenakan sarung adalah ciri Khas pekerja wanita gudang tembakau |
Berbincang-bincang ringan (temu kangen) |
Kenang-kenangan sang cucu dengan anak-anak pekerja |
Kesempatan yang langka sekali |
Sang cucu lagi kontrol (seperti eyang-nya dulu....he3x) |
Ada kakak-kakak pramuka |
Sambutan antusias kepada Sang Maestro bagai obat pembasuh jiwa
=TERIMA KASIH KAMI UCAPKAN KEPADA PARA PEJUANG TEMBAKAU DELI =
Kita sadar dengan berbagai kendala yang dihadapi perusahaan tembakau saat ini
kita berharap semoga masih ada orang-orang yang menghargai komoditas sejarah kebesaran
dari tanah Deli
demi kepentingan bersama
" SEMOGA TEMBAKAU DELI-KU TETAP JAYA"
= WIJ ZEGGEN DANK AAN DE PATRIOT TABAK DELI =
We zijn ons bewust van de beperkingen waarmee tabak bedrijven vandaag de dag we hopen dat er nog steeds mensen die waarde hechten aan de historische grootheid van grondstoffen van de grond Deli behoeve van "Kunnen houden MIJN TABAK DELI JAYA"
(Foto-Foto : Prabudi G)
silahkan baca Link artikel lainnya MEMORIES : di Per-KEBUN-an Tembakau BOLOE TJINA Bag. 1 |