Suasana HUT Kemerdekaan R.I. ke - 71
|
Kemeriahan HUT R.I. ke-71 |
CORAT-CORET dari
SEBUAH "PERENUNGAN "
SEBUAH "PERENUNGAN "
Bertepatan
dengan suasana memperingati HUT R.I, ke 71 ini, saya mendapat pertanyaan dari
sang anak, pertanyaannya adalah papa merdeka itu bebas dari b****** ya?.
Awalnya
saya pengen simple aja menjawabnya, (maksudnya tinggal bilang iya saja)... beres!,
namun seketika itupula didalam batin saya ini berkeinginan tidak mau
asal-asal menjawab meski dengan seorang anak kecil, bukankah ia juga bakal
dewasa, jika kita memberikan informasi yg sempit yang malah cenderung keliru, betapa malunya kita sebagai orang tuanya dan kasihan ia telah
mendapatkan informasi yang asal-asalan apalagi BERBOHONG..nah akhirnya muncul deh corat-coret ini,.. mengalir ajalah kayak air.....
Di antara wasiat-wasiat (pesan-pesan) Rasulullah Saw adalah:
“Jangan takut berada di jalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela.” Aku berkata, “Tambah lagi ya Rasulullah.” Beliau melanjutkan pesannya: “Katakanlah apa yang hak meskipun akibatnya terasa pahit.” ( HR. Ibnu Hibban)
"Rasa takut (segan) terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya". (HR. Ahmad)
Di antara wasiat-wasiat (pesan-pesan) Rasulullah Saw adalah:
“Jangan takut berada di jalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela.” Aku berkata, “Tambah lagi ya Rasulullah.” Beliau melanjutkan pesannya: “Katakanlah apa yang hak meskipun akibatnya terasa pahit.” ( HR. Ibnu Hibban)
"Rasa takut (segan) terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya". (HR. Ahmad)
Sudah
saatnya kita harus berupaya mengatakan yang "benar" atau yang baik, semoga kedepannya anak-anak tersebut bisa menempatkan dirinya didalam posisi pemikiran
yang baik dan wajar agar dapat mengambil hikmahnya. ..
"Untuk upacara di setiap tanggal 17 agustus pada tiap-tiap tahunnya, adalah sebuah seremonial dalam upaya memperingati dan mengenang perjuangan dalam membebaskan Negara kita dari cengkraman si- penjajah. memang tidak dipungkiri pada kenyataannya b******lah yang paling lama menguasai dan mengatur hingga sendi-sendi berkehidupan di wilayah kepulauan hindia belanda, pada awalnya sih no problem dengan bangsa yang ada di nusantara setidaknya sejak mulai masuk di abad ke 16 yang lalu.
kenapa pakai kerek bendera,dan barisan
tentara/aparat?
Bendera adalah simbol dari suatu
negara/kaum/bangsa, dikibarkan ditiang tinggi diharapkan apabila berkibar ditiup
angin terlihat indah dan menandakan suatu eksistensi, sedangkan tentara dan
aparat mewakili masyarakat/rakyat yang menggambarkan sebuah kekuatan".(menurut saya)
Namun demikian terlihat berseni karena dikemas
begitu baiknya dan teraturnya,oleh karena itulah Indonesia adalah salah satu
negara yang memiliki tentara yang berpenampilan dan kemampuan terbaik,dan disegani, terlihat apalagi
dalam hal baris-berbaris wow keren kan!.
Sisi lain saya berusaha juga melepaskan pemikiran yang terlalu sempit dan egois bahwasannya kemerdekaan itu tidak "mutlak" seperti kita melihat film perang-perangan atau film action semuanya harus diawali dan diakhiri dengan kekerasan atau hanya mencari "siapa kalah - siapa menang"!!!.
Dalam
pembukaan dan UU ada berkaitan bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala
bangsa...
Namun seperti apa sih kemerdekaan itu sebenarnya
???..
(Referensi:
kamusbahasaindonesia) : keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas,
lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya); kebebasan
Merdeka :
1 bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan
sebagainya); 2 tidak terkena atau lepas dari tuntutan:
3 tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa, bebas merdeka (dapat berbuat sekehendak hatinya);
Saya adalah manusia yang kebetulan hidup dan
beraktifitas bersama2x manusia lainnya yang tinggal dilingkungan dan kungkungan
suatu bangsa yang disebut “bangsa Indonesia”
Jika berkaca pada diri sendiri kok kayaknya saya juga merasa belum merdeka ya..?? (hadehh).
Mungkin ada yang berpendapat bahwa kemerdekaan
yang hakiki itu adalah kemerdekaan dalam hal bebas se-MAU-nya untuk melakukan dan
mendapatkan apa saja yang di inginkan! (benarkah demikian??)… tapi sepertinya
tidaklah, jangan begitu.., karena pada dasarnya semua pasti ada "hak"nya.
Namun kalau dalam makna suatu perayaan “kemerdekaan
suatu bangsa/negara” dimanapun ya maksudnya adalah BEBAS dari bangsa yang selama ini menjajah, kalau Merdeka berarti bisa diakui untuk mengatur,memanfaatkan, dan memerintah di negerinya sendiri…ya hanya itulah.
Suatu penjajahan dari dahulu hingga zaman modern
ini menurut pendapat saya sama saja cuma bedanya kan cara dan metodenya atau penggunaan istilah bahasa, tetap
saja Pemicu utamanya tak lain tak bukan adalah bersinggungan dengan urusan
pemenuhan kebutuhan ekonomi dan AROGANSI.
yaahhh, namanya juga PENJAJAH meski memakai
bahasa yang super diperhalus pun
tetaplah ia si-penjajah,..karena pastilah ada menginginkan “suatu” yang diambil
bukan???semakin berpengalaman dalam menjajah ya pastilah banyak mengetahui
metode dan cara-cara terselubung untuk MENJAJAH.
Contoh: dengan trik-trik tertentu meski terlihat
dengan halus, padahal maksudnya untuk menekan, mendesak, mencabut, merampas,
merampok,….sampai membunuh pun bisa dilakukannya dengan
halus,..ckckckckkck…sadizzz banget…makanya untuk manusia yang sudah memiliki sifat "penjajah" dibuatlah suatu PERATURAN/UNDANG-UNDANG baik secara internal maupun internasional, agar si-tamak, si-serakah,si-sombong,si dengki, atau si-pembohong,dan si bakhil setidaknya bisa menjauhi perbuatannya jahatnya itu.....Eling !
MEREFLEKSI
SEBUAH KATA “JAJAH”
(Referensi:
kamusbahasaindonesia)
JAJAH adalah
menguasai dan memerintah suatu negeri
Jika diasumsikan : Men
“jajah” adalah suatu perbuatan yang bermaksud menguasai sesuatu
terutama wilayah/negeri,
sedangkan orangnya
adalah
Pen”jajah ” yaitu
orang yang terlalu menguasai (menindas dan sebagainya) orang lain (bawahan dan
sebagainya);
lalu yang dijajah
diasumsikan : ter “jajah” adalah tertindas; tersusahkan.
Berarti tentulah sampai menguasai hak asasi
orang seperti harta-benda,bahkan sampai menjajah hati dan fikiran dari si
terjajah.. begitulah kejamnya, pastilah tak enak menjadi orang yang terjajah
lahir & bathin nya tertindas, tersusahkan oleh perbuatan si-penjajah itu) dalam agama disebut kezaliman..
Namun demikian salahkah jika ada yang berusaha “berjuang melawan” kezaliman???..apa ada yang tahan terus menerus "dibohongi,digoblokin,dikuasai, dan ditindas!!!"
Waspadalah terhadap do’a orang yang dizalimi. Sesungguhnya antara dia dengan Allah tidak ada tabir penyekat. (HR. Mashabih Assunnah)
Makanya ada perjuangan untuk melawan suatu penjajahan dari bangsa asing wajarlah,….namun ada juga yang membuat ironis dan miris saya rasa dari zaman dulupun sudah ada yaitu adanya sebuah perjuangan, perlawanan yang muncul karena “penjajahan” oleh yg dekat-dekat saja, bangsanya, kaumnya, rekannya,tetangganya, atau malah saudara kandungnya sendiri..(hal ini jika diamati banyak juga terjadi!!!)…
Namun demikian salahkah jika ada yang berusaha “berjuang melawan” kezaliman???..apa ada yang tahan terus menerus "dibohongi,digoblokin,dikuasai, dan ditindas!!!"
Waspadalah terhadap do’a orang yang dizalimi. Sesungguhnya antara dia dengan Allah tidak ada tabir penyekat. (HR. Mashabih Assunnah)
Makanya ada perjuangan untuk melawan suatu penjajahan dari bangsa asing wajarlah,….namun ada juga yang membuat ironis dan miris saya rasa dari zaman dulupun sudah ada yaitu adanya sebuah perjuangan, perlawanan yang muncul karena “penjajahan” oleh yg dekat-dekat saja, bangsanya, kaumnya, rekannya,tetangganya, atau malah saudara kandungnya sendiri..(hal ini jika diamati banyak juga terjadi!!!)…
Bila orang-orang melihat seorang yang zalim tapi mereka tidak mencegahnya dikhawatirkan Allah akan menimpakan hukuman terhadap mereka semua. (HR. Abu Dawud)
Kadang sih ada yang seolah-olah tidak melawan/diam bisa saja itu karena takut atau memiliki keimanan yang baik, namun begitu semua pasti ada konsekwensinya...mau pilih apa.. ke surga atau neraka..,
bagi yang yakin semua itu pastilah ada yang Maha mengatur, Tuhan Maha Adil, Maha Melihat, Maha Mendengar.
Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi): “Dengan keperkasaan dan keagunganKu, Aku akan membalas orang zalim dengan segera atau dalam waktu yang akan datang. Aku akan membalas terhadap orang yang melihat seorang yang dizalimi sedang dia mampu menolongnya tetapi tidak menolongnya.” (HR. Ahmad)
Didalam
agama apapun suatu kemerdekaan itu adalah hak setiap makhluk ciptaanNya.
oleh sebab itu adil rasanya jika saya yg diklasifikasikan orang dewasa juga
merasa perlu juga belajar mendapatkan arti/pengertian yang baik/sebenarnya berkaitan
dengan suatu kemerdekaan, agar tidak terjerumus meniru orang yang memiliki
sifat, mental, dan perbuatan layaknya si-penjajah dengan kebiasaan-kebiasaan
"predator"nya seperti
"menekan, mengancam, mengintimidasi, memfitnah, menguasai,
mengambil hak orang lain, pembunuhan karakter,penyanderaan fisik dan psikis, sampai-sampai menghilangkan nyawa, yang semua itu sudah berujung penindasan dan kekejaman kepada pihak lain "...berhati-hatilah bisa saja kan terjadi disekeliling anda
atau malah bisa juga menimpa anda!!!...."nauzubillah minzalik"
"Sesungguhnya persoalan-persoalan itu ada tiga macam, yaitu persoalan yang jelas bagimu kebenarannya maka ikutilah, persoalan yang jelas bagimu sesatnya maka jauhilah, dan persoalan yang terdapat perselisihan di dalamnya maka serahkanlah (kembalikan penentuan hukumnya) kepada yang alim (ilmuwan)". (HR. Ath-Thabrani)
Lalu dimanakah “biasanya” diri kamu menempatkan hal seperti itu sebenarnya? Sadarkah anda apakah termasuk manusia si-pen”jajah” atau manusia si-ter “jajah”???
Lalu dimanakah “biasanya” diri kamu menempatkan hal seperti itu sebenarnya? Sadarkah anda apakah termasuk manusia si-pen”jajah” atau manusia si-ter “jajah”???
Janganlah engkau teruskan melakukan PEMBENARAN sendiri diatas penderitaan orang lain. Berhentilah menyusahkan orang lain/bawahan,
penutup ;
Jauhilah kezaliman, sesungguhnya kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat. Jauhilah kekikiran, sesungguhnya kekikiran telah membinasakan (umat-umat) sebelum kamu, mereka saling membunuh dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan. (HR. Bukhari)
"nauzubillah
minzalik"
نعوذ بالله من ذلك
Foto/: Dhika The Orange
: PG
No comments:
Post a Comment