Pekanbaru. Pemerintah Provinsi Riau akan mengusulkan cangkang kelapa sawit dalam Rakornas di Bangka Belitung, agar menjadi salah satu variabel penentu penetapan harga tandan buah segar (TBS) CPO sehingga petani tidak lagi dirugikan.
"Petani sawit dirugikan karena cangkang sebagai komponen bahan baku industri kelapa sawit justru dapat dikomersialkan atau diolah menjadi produk. Namun selama ini cangkang kelapa sawit telah dikomersilkan oleh perusahaan pengolah kelapa sawit dan bukan petani," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Drs Zulher MS, di Pekanbaru, Jumat (21/11).
Rakornas tim penetapan harga TBS kelapa sawit provinsi di seluruh Indonesia digelar Senin-Kamis (23-26/11) di Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Menurut Zulher, Rakornas ini merupakan kegiatan pemerintah pusat untuk mengevaluasi metode penetapan harga yang selama ini telah dirumuskan. Ia mengatakan, pada kesempatan ini justru menjadi waktu yang tepat bagi seluruh daerah penghasil kelapa sawit untuk mengusulkan cangkangnya sebagai variabel dalam penetapan harga TBS tersebut. "Selama ini variabel yang dijadikan sebagai penentu harga TBS baru crude palm oil (cpo) dan palm kernel oil (PKO). Sedangkan cangkang selama ini telah dijual oleh PKS namun tidak dijadikan faktor yang memengaruhi peningkatan pendapatan perusahaan," katanya.
Selain cangkang, dia juga menilai sudah banyak produk samping bahkan limbah kelapa sawit yang dijual atau diolah. "Sebenarnya bukan cangkang saja yang diolah atau dijual pabrik kelapa sawit, namun sudah ada limbah cair untuk biogas, biomassa sebagai penghasil energi, fiber dan cangkang untuk briket ataupun yang lainnya akan tetapi beberapa perusahaan saja yang mengolahnya," katanya.
Untuk sementara yang akan diusulkan adalah cangkang, sedangkan usulan cangkang sebagai variabel penentu harga TBS digencarkan Disbun Riau sejak dua tahun lalu yakni bersamaan Rapat Koordinasi Tim Penetapan Harga TBS di Balikpapan. Pemprov Riau berharap cangkang masuk dalam variabel penentuan harga TBS CPO akan tetapi memang peserta rapat memutuskan agar mengkaji lagi produktivitas dan pengaruh cangkang terhadap harga TBS.
"Mudah-mudahan perjuangan kita untuk kesekian kalinya ini dapat mendorong lahirnya kesepakatan provinsi penghasil kelapa sawit sekaligus mendesak pemerintah agar segera menetapkan cangkang sebagai variabel harga TBS," katanya. (ant)/MedanBisnis
No comments:
Post a Comment