RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU 
NANGGROE ACEH DARUSSALAM (NAD)
| 
PERDA | 
Keterangan | ||||
| 
Prop/Kab/Kota | 
No/Tahun | 
Judul | |||
| 
1 | 
2 | 
3 | 
4 | 
5 | 
6 | 
| 
1 | 
Kab. Aceh Tamiang | 
Qanun no. 4 Thn.   2005 | 
Retribusi Izin   Usaha Angkutan Barang. 
Objek : 
Penerbitan izin   usaha angkutan barang. | 
S-133/MK.7/2007   9-7-2007 
Dibatalkan dengan alasan sebagai berikut  : 
1.      Pengenaan retribusi dilakukan sekali untuk masa berlakunya izin. 
2.      Izin Usaha Angkutan berlaku selama perusahaan yang ber-sangkutan   masih menjalankan usahanya, sesuai dengan Pasal 18 ayat (3) PP Nomor 41 Tahun   1993 tentang Angkutan Jalan. 
Srt. BKS-PPS : 201/BKS-PPS/2007 (17 Desember 2007) | |
| 
2 | 
Kab. Aceh Tamiang | 
Qanun no. 13 Thn. 2005 | 
Retribusi Izin Usaha Perkebunan. 
Objek : 
Pemberian izin usaha perkebunan dan usaha   industri perkebunan. | 
S-148/MK.7/2007   16-7-2007 
Dibatalkan, dengan alasan sebagai berikut : 
1.      Pengenaan retribusi atas izin usaha dilakukan sekali untuk masa   berlakunya izin; 
2.      Izin Pembuatan Penangkaran Benih Perkebunan tidak diperlukan,   karena sudah tercakup dalam izin usaha perkebunan. 
3.      Usaha industri pengolahan hasil perkebunan dengan kapasitas   paling rendah wajib memiliki Izin Usaha Perkebunan untuk Pengola-han (IUP-P),   sesuai dengan Pasal 9 ayat (3) Peraturan Menteri Pertanian No.   26/Permentan/OT. 140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan; 
4.      Izin Usaha Perkebunan berlaku selama perusahaan masih melakukan   kegiatannya sesuai dengan  
Srt. BKS-PPS : 201/BKS-PPS/2007 (17 Desember 2007) | |
| 
3 | 
Kab. Aceh Tamiang | 
No. 6 Thn. 2005 | 
Retribusi Izin   Dispensasi Kelas jalan | 
S-074/MK.10/2006   22-05-2006 
SK. No. 46 Thn. 2006     14-08-2006 
Srt. BKS-PPS : 201/BKS-PPS/2007 (17 Desember 2007) | |
- -
| 
1 | 
2 | 
3 | 
4 | 
5 | 
6 | 
| 
4 | 
Kab. Aceh Tamiang | 
Qanun no. 13 Thn. 2005 | 
Retribusi Izin Usaha Perkebunan. 
Objek : 
Pemberian izin usaha perkebunan dan usaha   industri perkebunan. | 
S-148/MK.7/2007   16-7-2007 
Dibatalkan, dengan alasan sebagai berikut : 
5.      Pengenaan retribusi atas izin usaha dilakukan sekali untuk masa   berlakunya izin; 
6.      Izin Pembuatan Penangkaran Benih Perkebunan tidak diperlukan,   karena sudah tercakup dalam izin usaha perkebunan. 
7.      Usaha industri pengolahan hasil perkebunan dengan kapasitas   paling rendah wajib memiliki Izin Usaha Perkebunan untuk Pengola-han (IUP-P),   sesuai dengan Pasal 9 ayat (3) Peraturan Menteri Pertanian No.   26/Permentan/OT. 140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan; 
8.      Izin Usaha Perkebunan berlaku selama perusahaan masih melakukan   kegiatannya sesuai dengan  
Srt. BKS-PPS : 201/BKS-PPS/2007 (17 Desember 2007) | 

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment