Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia berpotensi menjadi acuan harga komoditi dunia.
Mengingat
 Indonesia negara produsen dan pemasok komoditi utama dunia, seperti 
minyak kelapa sawit mentah (CPO), karet, kopi, lada, emas, serta timah.
Hal
 itu diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan RI  Bayu Krisnamurthi, Selasa
 (13/11/2012) saat membuka Seminar Nasional Perdagangan Berjangka 
Komoditi  di Nusa Dua, Bali.
“Saat
 ini kita melihat banyak komoditi ekspor Indonesia diperdagangkan di  
Bursa Berjangka luar negeri. Oleh karena itu, kami berharap Bursa 
Berjangka di Indonesia bekerja keras menciptakan subjek kontrak 
berjangka agar harga yang tercipta di bursa dapat menjadi acuan harga di
 dalam maupun luar negeri,” jelas Wamendag.
Dalam
 Seminar  mengangkat tema  "Peran Perdagangan Berjangka Komoditi Dalam 
Penguatan Perekonomian Nasional", Bayu juga mengakui potensi tersebut 
belum sepenuhnya optimal dikembangkan.
Sebab masih banyak komoditi andalan ekspor yang belum menjadi subjek kontrak berjangka di Bursa Berjangka.
Dan
 berkembangnya industri perdagangan berjangka komoditi di dalam negeri 
kata dia dibutuhkan sebagai sarana lindung nilai dan pembentukan harga 
komoditi.
Ekspor:
Bayu
 menjelaskan nilai ekspor olahan CPO dan Kakao meningkat tajam pada 
periode Januari- Agustus 2012.  Yakni sekitar 34,4% atau mencapai 
133.900 ton, dengan nilai ekspor sebesar  USD  339 juta.
Sedangkan produk olahan komoditi CPO mencapai 8,6 juta ton atau meningkat 48,82% dengan nilai USD 8,8 miliar. (olo)

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
