Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Saturday, April 13, 2013

PTPN IV : membangun kebun plasma dengan pola profit sharing

MEDAN : PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) membangun kebun plasma dengan pola profit sharing di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara dan PTPN IV bertindak sebagai penjamin (avalis) dalam penandatanganan akad kredit antara Bank Mandiri dengan Koperasi Unit Desa/KUD (Bangko Jaya, Maju Bersama, Pasar Baru, Setia Abadi) sebagai petani peserta program Kredit Pengembangan Energi Nabati – Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP). Pembiayaan eskalasi ini lebih kurang untuk areal kebun plasma seluas 9.000 hektare milik 4.500 Kepala Keluarga (KK) petani plasma di Kabupaten Madina.
Perusahaan tetap bersemangat membangun plasma yang diamanahkan kepada PTPN IV, namun progresnya agak terlambat yang disebabkan ketersediaan lahan yang belum optimal dan banyaknya areal yang tumpang tindih atau bermasalah, sehingga banyak sorotan dari berbagai pihak yang menuding PTPN IV sebagai perusahaan yang kurang mampu, padahal dalam pembangunan kebun plasma, PTPN IV bertindak sebagai avalis, sedangkan lahannya disediakan oleh Koperasi dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Madina.

Sebagai avalis atau penjamin kredit, PTPN IV melaksanakan pembangunan kebun plasma, sedangkan mekanisme pencairan kredit terlebih dahulu pihak Bank Mandiri melakukan cek fisik ke lapangan, setelah itu baru kredit dicairkan. Jadi kredit yang diperoleh dari Bank Mandiri bukan jatuh kepada PTPN IV dan KUD sebagai pemilik lahan, namun benar-benar dimanfaatkan untuk membuka dan membangun areal kebun plasma milik rakyat.

Disamping itu banyaknya pihak lain yang menduga bahwa dana yang telah diikat dalam akad kredit antara Bank Mandiri dengan Koperasi telah diambil atau dipergunakan oleh PTPN IV, Pemda, Koperasi adalah tidak benar. Dalam realisasi pembangunannya PTPN IV telah lebih dahulu menggunakan dana sendiri sebesar lebih kurang Rp110, 8 miliar untuk areal seluas 3.069,55 hektare, sedangkan penarikan kredit baru dilaksanakan sebesar Rp57,4 miliar, sehingga masih ada biaya pre financing (biaya PTPN IV) sebesar Rp53,4 miliar yang belum ditarik dari Bank Mandiri.

Bagi PTPN IV pembangunan kebun plasma program KPEN-RP memiliki makna khusus, karena bukan hanya atas pertimbangan bisnis semata, melainkan memiliki nilai luhur sebagai bentuk sumbangsih perusahaan kepada masyarakat, bangsa dan negara, serta manifestasi dari implementasi tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan (corporate social responsibility/CSR). Sebagai perusahaan tentunya kami memiliki tanggung jawab dan empati untuk ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan.

"Pembangunan kebun plasma ini mengikuti standar yang sama dengan pengelolaan kebun inti di PTPN IV. Tiada kebanggaan yang luhur kecuali kelak kita nanti akan menyaksikan bahwa petani peserta dan masyarakat sekitar perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya menjadi semakin sejahtera," ujar Plt Kepala Seksi Humas PTPN IV Sayharul Amar di Medan, Jumat 12 April 2013.
   
Model yang kita bangun ini dengan pola profit sharing, dan sistem ini kepemilikan lahan bersifat kolektif atas nama koperasi dengan tujuan untuk menghindari pengalihan kepemilikan lahan dan petani plasma ikut bekerja secara bersama mengelola kebun. Pola ini yang pertama kali dilakukan oleh PTPN IV, dan akan menjadi contoh bagi pembangunan plasma di daerah lain, seperti harapan Kementerian Negara BUMN.(siaran pers)/EKsp

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum