Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Saturday, October 4, 2014

Peniliti: CPO Indonesia Kalah Mutu dari Malaysia

Medan. Kualitas crude palm oil (CPO) produksi Indonesia ternyata masih kalah dengan Malaysia. Bahkan negara-negera di Uni-Eropa enggan membeli CPO Indonesia karena dianggap mengandung kolestrol yang tinggi dan berbahaya bagi kesehatan manusia.

Peneliti dari Sumatera Utara (Sumut) Dr Tankal Barus mengungkapkan, kandungan beta karoten CPO Indonesia hanya 450 ppm. Sedangkan Malaysia kandungan beta karotennya sebanyak 502 ppm. "Jika beta karoten dalam CPO tidak sampai 500 ppm akan menjadi racun bagi manusia," kata Tankal kepada wartawan di Medan, Jumat (3/10).

Padahal, kata Tankal, teknologi boiler 320 (derajat) yang ditemukannya mampu manaikkan DOBI (deoteration of bleachability index) CPO untuk memenuhi standar internasional. Namun, temuan itu tidak dimanfaatkan secara benar.

Teknologi boiler temuan Takal Barus yang sudah dipatenkan dengan nomor ID 0011240 mampu menghasilkan CPO DOBI minimum 2,8 dengan kandungan beta karoten 510 ppm. Temuan itu sudah diuji di Kantor Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS/RISPA).

"Saya berani menjamin, apabila teknologi paten ini dikembangkan, kita akan mengalahkan Malaysia, bukan seperti sekarang ini," katanya
Tankal mengatakan, setelah 20 tahun temuan itu tidak digunakan Pemerintah Indonesia yang telah menjadikan CPO sebagai komoditi ekspor unggulan.

Padahal, Menteri Pertanian (Mentan) pernah mengeluarkan Surat Nomor KB.250/242/Mentan/IV/96 tertanggal 22 April 1996, yang isinya mengarahkan Direksi PTPN I, II, II, IV, V, VI, VII, VIII, XIII dan XIV agar menggunakan teknologi boiler 320. "Namun menurut saya ini tidak pernah diindahkan," katanya.

Lebih parah lagi, lanjut dia, diduga ada pabrik kelapa sawit yang kini menerapkan teknologi boiler 320. Disayangkan, penggunaanya tidak sempurna sebagaimana temuanya, sehingga hasilnya tidak sama dengan hasil penelitianya. Bahkan, menjadikan CPO rusak dan berpotensi menjadi racun bagi tubuh manusia. "Sebagai sebagai putra bangsa, saya punya kewajiban penuh dan sudah lama berusaha, bagaimana menetralkan ini," katanya.

Dalam kesempatan itu, kuasa hukum Tankal Barus, Jhon Panggabean dan Marsaulina Manurung mengatakan, beberapa pabrik kelapa sawit diduga menggunakan teknologi boiler 320. Secara hukum, penggunaan temuan yang sudah dipatenkan tanpa izin merupakan pelanggaran hukum.

"Ada beberapa yang patut diduga menggunakan teknologi ini. Namun kami masih mengklarifikasi dulu," kata Jhon Panggabean, tanpa menyebutkan nama perusahaan.

Dia mengatakan, menggunakan paten orang lain tanpa izin pemilik paten merupakan pelanggaran pidana dan bisa digugat secara perdata. Sebelum sampai ke tingkat itu, dia berharap pihak-pihak yang telah menggunakan teknologi itu, meminta izin kepada Tankal Barus.

"Paling tidak, ini masalah etika dan santun. Setidak nya meminta izin," katanya dan mengatakan layaklah Penemu mendapat royalty atas penggunaan temuanya.
(edward f bangun) 

http://mdn.biz.id/n/121412/

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum