PKS:Pabrik kelapa sawit (PKS) yang dibangun PTPN.IV Kebun Timur Madina, yang sudah uji coba operasi.(Analisa/Alpines Marbun) |
Cita-cita PTPN IV dalam melakukan pengembangan usaha, khususnya tanaman kelapa sawit di Kecamatan Batahan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sudah terwujud. Hal ini dibuktikan sejak tahun 2006, PTPN.IV sudah melakukan penanaman kelapa sawit di dua unit kebun masing-masing, kebun unit Balap dan kebun unit Timur dan belakangan disusul dengan kebun plasma di Timur.
Dilihat dari posisi tanaman dari ketiga kebun itu, saat ini telah berproduksi Tandan Buah Segar (TBS) . Sampai saat ini, luas areal PTPN.IV Balap terdiri dari areal konsesi seluas c6.600 hektar, di antaranya sertifikat HGU seluas 3.309 hektar , status kadasteral seluas l.290 hektar , izin lokasi seluas 800 hektar, sementara areal yang masih dalam tahap negosiasi seluas l.200 hektar. Namun, yang sudah produksi di areal kebun unit Balap seklitar 3.326 hektar.
Menurut Menejer Unit Kebun Balap,Ir.Faisal Nasution, untuk produksi TBS tahun 20l4 ini ditargetkan l9.874 ton TBS dan optimis targhet itu tercapai karena hasil, produksi hingga April 20l4 lalu sudah sekitar 2.684 ton TBS.
Demikian juga Kebun Unit Timur Kecamatan Batahan, yang saat ini mengoleh lahan sekitar 4.052 hektar, yang menurut Menejer Kebun Unit Timur hasil produksi tanaman sawit 20.874 ton TBS.
Kebun Plasma Madina yang memiliki luas areal tanaman kelapa sawit yang dikelola 4 Koperasi Unit Desa (KUD) seluas 3.581 hektar dengan produksi, menurut Menejer Plasma, Ir.Marthias M, dari tahun 20l2 sampai dengan April 20l4 sekitar 5.l09 ton TBS.
Dengan berproduksinya ketiga kebun PTPN.IV Madina ini, pihak Manajemen PTPN.IV berupaya membangun pabrik kelapa sawit berkapasitas memadai yang dapat mengolah hasil produksi dari ketiga kebun itu.
Menurut Menejer Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Madina di kebun unit Timur, sejak Desember 2011 pihak Manajemen PTPN.IV melakukan tender pembangunan PKS dengan jumlah biaya pembangunan sekitar Rp l25 miliar.
Menurut Menejer PKS, Ir.Mosul Harahap, sebenarnya pembangunan PKS mengalami keterlambatan dari rencana semula. Tidak tahu apa yang menjadi penyebab keterlambatan itu. Yang pasti,saat ini pihak kontraktor telah memulai uji coba pengoperasian PKS, ujarnya.
Berbagai Hambatan
Wakil Direktur PT.SAM Medan, Ir.Suanadi yang mengerjakan pembangunan PKS Timur Madina mengakui, pembangunan PKS mengalami keterlambatan karena berbagai hambatan .
Salah satu hambatan yang mengganggu, prihal pengangkutan alat-alat atau komponen pabrik tidak diperbolehkan masyarakat Wali Nagari Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat melintasi jalan desa.Akibatnya, untuk mengangkut ke lokasi pembangunan PKS yang jaraknya puluhan kilo meter terpaksa diansur. Hal inilah menyebabkan salah satu kendala, kenapa terjadi keterlambatan pembangunan pabrik.
Mosul Harahap mengatakan, selama uji coba berlangsung, pengoperasian pabrik masih tanggungjawab pihak kontraktor hingga pabrik beroperasi maksimal,barulah nantinya dilakukan serah terima kepada PTPN.IV Kebun Unit Timur yang sepenuhnya menjadi tanggungjawab PTPN.IV..
Menejer PTPN.IV Timur, Ir.Suryadi mengatakan, jika telah beroperasi maksimal, PKS ini dapat mengoleh sekitar 900 ton sawit/hari.
Sedang bahan baku untuk itu, berupa hasil produksi TBS dari tiga unit kebun PTPN.IV Madina,diyakini terpenuhi. Menurut hasil data yang ada pada pihaknya,hingga saat ini rata-rata hasil produksi kebun Timur sekitar l60 ton TBS/hari, kebun Unit Balap sekitar l55 ton TBS/.hari dan Plasma sekitar 40 ton TBS /hari. Seluruh hasil produksi kebun ini nantinya dapat dioper di PKS Timur menjadi CPO. Belum lagi dari hasil produksi TBS kebun sekitar yang diyakini akan diolah di PKS ini, jelasnya.
Menjadi kendala saat ini, pihak PTPN.IV dalam mengakut CPO keluar dari pabrik. Sebab, ujar Suryadi, pengalaman menunjukkan, mengangkut TBS saja keluar dari kebun yang selama ini diolah pabrik kelapa sawit swasta sudah dihambat masyarakat Wali Nagari Ranah Batahan kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat dengan berbagai dalih meminta retribusi sesuai dengan Perda.
Permintaan itu senantiasa dipenuhi pihak PTPN.IV, namun yang menyangkut kontribusi , itulah yang paling sulit dipenihi, ujar Suryadi .
Pihaknya telah mensurvei pembukaan jalan yang dapat dilalui tanpa harus melalui Kabupaten Pasaman Barat melainkan tetap melalui Kecamatan Batahan, Kabupaten Madina. Hanya saja memerlukan pembangunan jembatan , jelasnya.
Apabila PKS Timur beroperasi maksimal dan telah diserahterimakan kepada kebun unit Timur dan semua lancar termasuk sarana jalan, pihak PTPN.IV telah berhasil mewujudkan cita-citanya membangun PKS di Madina yang secara langsung dapat mensejahterakan masyarakat setempat dan memberi kontribusi kepada Pemkab Madina secara khusus dan pemasukan kepada negara secara umum melalui pajak.
Semoga PTPN.IV semakin jaya dan dapat mengembangkan daerah-daerah yang terisolir seperti Kecamatan Batahan sebelumnya. (ama)
Hr.ANALISA
26 Mei 2014
No comments:
Post a Comment