Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Tuesday, August 12, 2014

INVESTASI : Membedakan Investasi dan Trading

Membedakan Investasi dan Trading (Ilustrasi: Okezone)
Membedakan Investasi dan Trading (Ilustrasi: Okezone)
Suatu ketika saya bertemu dengan seorang dari negeri seberang sebenarnya sudah lama kenal, namun selama ini belum sempat berbincang-bincang santai,..tak disangka kebetulan pada Lebaran 1435-H yang lalu kami bertemu kembali bersilaturahmi disuatu tempat,. beliau bercerita (di negeri seberang itu) warganya kebanyakan disamping bekerja seperti orang kebanyakan tapi mereka sedikit-sedikit tetap aja ikut INVES,..trus banyak juga yang di tengok tak ada kerja, tapi ku tengok senang-senang hidupnya, bolak balik pelesir aja...ternyata, nyimpan uang di Agent/Company, yang beberapa tahun kemudian modal itu berkembang...tapi bukan "NABUNG" di BANK atau ikut seperti MLM itu !!..kata kenalan saya itu...


lalu saya bertanya kenapa tak menabung di Bank?? seperti yang pernah di galakkan pemerintah indonesia  tempo hari? apa ngak takut uang hilang ?

kenapa takut pemerintah menjamin legal,..kalau tak legal atau tak sunguh-sunguh (mulai tak beres) pemerintahnya langsung turun tangan...karena kalau menabung di bank berapa dapetnya? apalagi di indonesia (beliau balik bertanya)....kata beliau coba bayangkan tahun 2012 beliau menanamkan modal uang di suatu company, kira-kira..kalo di rupiah kan Rp. 50 juta sekarang 2014 sudah Rp. 70 juta.. berarti penambahan uang saya 2 tahun 20 juta kan?....oh iya ya (jawabku)..

Singkat kata sebelum kami berpamitan beliau berpesan "ambil inves tu, .dimana atau apa saja boleh pilih terserah.... (investment company), (Securities Company) kan banyak tak perlu meninggalkan pekerjaan, ..

Beberapa lama saya teringat pesan kenalan tadi,..KALAULAH MODEL seperti pasarmodal itu lebih baik lalu kenapa yang digalakkan pemerintah ke RAKYATNYA kok gerakan MARI MENABUNG???, kenapa tidak MARI BERINVESTASI. atau gerakan MARI KE PASAR MODAL!!!.... aneh juga, karena masyarakat awam paling-paling taunya nabung di Bank atau buka deposito saja,.. kalau begitu "sampek tuek" ala kadarnyalahh.....berarti SOSIALISASI KEMASYARAKAT TIDAK TERBUKA atau hanya untuk kalangan atau golongan tertentu saja??? atau malah kita memang sudah terlalu "capek karena gaji hanya cukup untuk maem aja???

Tafsiran saya kira-kira beginilah,..jadi kalau begitu dari pada nabung di bank...lebih baik memilih berinvestasi (kalau pengertian saya) seperti PASAR MODAL gitu kan banyak alternatifnya....alasan ini subjektif atau mungkin kurang tepat tapi bagi sebagian orang sih.

Setelah beberapa waktu berlalu, saya teringat kembali KOYOK-KOYOK tentang INVESTASI tempo hari. Jadi ketika waktu senggang saya coba-coba cari informasi yang berkenaan dengan masalah tsb...dari mulai baca koran, sampai browsing...dari pada lupa saya kutip ajalah dari berbagai sumber sapa tau bermanfaat paling tidak pengertian-pengertian dasarnya dulu.......berikut kutipan-kutipannya :

PENGERTIAN PASAR MODAL

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.  (Sumber: Pasar Modal, Penulis: Drs. Rusdin,M.Si., Penerbit: Alfabeta).

Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dsb. 

Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. 
Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. 

Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.  (sumber : Pengantar Pasar Modal, penulis : Pandji Anoraga,S.E., M.M ; Piji Pakarti, S.E, penerbit : Rineka Cipta ) (sumber wikipedia)

Membedakan Investasi dan Trading


Para pembaca tentu sudah mengenal berbagai jenis dan bentuk investasi. Sebut seperti investasi properti baik tanah atau bangunan, investasi di sektor komoditas seperti emas batangan atau logam mulia, bahkan investasi di dunia pasar modal. Namun mungkin sebagian dari Anda belum bisa membedakan, apakah sedang melakukan investasi atau Anda sebenarnya lebih condong melakukan aktivitas trading.

Ya dalam konsep transaksi pada instrumen yang tadi disebutkan, juga pada instrumen yang belum disebutkan dikenal dua jenis, yakni investasi dan trading.

Dua konsep transaksi tadi memiliki perbedaan mendasar. Contohnya begini, kita tentu sering mendengar dan melihat seseorang yang gemar melakukan aktivitas jual-beli emas batangan, dengan kecenderungan menjual emasnya saat harga naik, walaupun kenaikannya tidak signifikan. 
Kemudian dalam waktu tidak terlalu lama, harga emas turun maka orang tersebut pun segara melakukan pembelian. 
Aktivitas jual-beli dalam tempo singkat dengan memanfaatkan fluktuasi harga ini bukanlah termasuk golongan investasi, tapi lebih tepat disebut trading.

Aktivitas trading juga terjadi di pasar saham maupun pasar sekunder obligasi.
Ada kelompok investor yang gemar melakukannya, mereka kerap disebut trader.
Bahkan mereka bisa melakukan aktivitas beli atau jual di pagi hari, saat siang atau sore sebelum penutupan perdagangan pada hari yang sama, lalu menjual atau membeli efek yang ditransaksikan di pagi hari.
Kegiatan trading ini biasanya marak terjadi saat pasar sedang mengalami volatilitas yang tinggi.

Jadi intinya trading merupakan aktivitas transaksi yang dilakukan dalam jangka pendek, biasanya maksimal satu bulan setelah saham dibeli.

Lantas, bagaimana dengan yang disebut dengan konsep investasi? Apa bedanya dengan konsep trading, sementara secara substansi barang atau produk investasi yang ditransaksikan sebenarnya sama? Misalnya dua orang penggemar transaksi saham, sebut si A dan B. Mereka sama-sama membeli saham XYZ pada harga Rp500 per lembar. Keduanya tentu mengharapkan keuntungan dari saham XYZ yang dibeli tadi. Letak perbedaannya sebenarnya lebih pada jangka waktu investasi. Bila si A yang merupakan trader, tentu akan langsung menjual saham XYZ meski sesaat setelah dibeli saham XYZ tersebut mengalami kenaikan menjadi Rp550.

Sementara si B yang merupakan investor, tidak akan tergoda untuk menjual saham tersebut dalam tempo singkat, meski mengalami kenaikan. Seorang investor biasanya akan menyimpan saham yang dibelinya dalam jangka panjang, biasanya lebih dari satu tahun. Jadi selain berharap keuntungan dari kenaikan harga saham yang dibelinya, seorang investor juga berpotensi mendapatkan dividen atas saham tersebut. Karena menyimpan saham dalam jangka panjang, biasanya investor sangat memperhatikan faktor fundamental dan prospek saham yang akan dibelinya.

Ini berbeda dengan konsep trading, di mana seseorang tidak banyak mencermati faktor tersebut, yang penting saham yang akan dibeli memiliki peluang mengalami kenaikan dalam tempo singkat. Biasanya trader membekali diri dengan kemampuan analisa teknikal dalam melakukan aktivitasnya.  
 

Jadi kembali lagi dari paparan tadi bisa disimpulkan bahwa investasi di pasar saham adalah kegiatan membeli saham, untuk disimpan dan dijual kembali di masa depan. Biasanya saham disimpan untuk jangka waktu cukup lama, bisa berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Jadi prinsipnya adalah buy and hold. Sementara strateginya adalah memilih dan membeli saham emiten yang sehat, berfundamental baik dan biasanya investor tidak terlalu memperhatikan fluktuasi harga, selama emiten masih berkinerja baik dan rutin membagikan dividen investor biasanya masih menyimpan sahamnya.

Lantas kapan investor menjual saham yang dipegangnya, biasanya mereka baru menjualnya saat kinerja emitennya sudah mulai menunjukkan kemunduran, atau tujuan investasiya sudah terpenuhi. Sementara seorang trader, biasanya saham yang dibeli akan dijual segera setelah harga naik, paling lama dalam hitungan bulan. Prinsip trader selalu menerapkan konsep buy and sell, sementara strateginya membeli saham emiten yang harganya berpotensi naik dalam waktu dekat sehingga fokus mereka adalah harga saham, sementara kinerja perusahaan walaupun kadang juga diperhatikan, tetapi biasanya bukan patokan utama.

Setelah memahami perbedaan dua konsep transaksi tadi, sebaiknya Anda segera memutuskan akan menjadi trader atau investor. Ini agar tidak menyulitkan dalam melakukan pemilihan portofolio. Misalnya sebagai investor akan memiliki saham yang fundamentalnya baik, sehingga saat melihat fluktuasi harga tidak akan panik. 
 Sebaliknya bila memilih sebagai sebagai trader, tentu Anda harus memiliki rencana trading yang jelas, sehingga tidak terbawa rumor dan lebih jeli membeli saat harga dalam tren naik, atau menjual saat tren harga saham berbalik turun. (//rzk). Sumber : Okezone.com


Bacaan terkait :


No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum