Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Sunday, August 3, 2014

Harga Kakao Di Lampung Timur Naik Rp4.000 Per Kilo

/JIBI - Rahmatullah
JIBI / Rahmatullah
SUKADANA - Harga kakao di Lampung Timur mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
"Harga kakao selumnya berkisar antara Rp34.000 per kilogram, saat ini harganya naik menjadi Rp38.000 per kilogram," kata Mad Jema'in, petani kakao asal kawasan Gunung Balak, Lampung Timur, Jumat (1/8/2014).

Ia mengatakan, meskipun harga mengalami kenaikan yang cukup tinggi, tetapi harganya sering berfluktuatif.
Menurutnya, tingginya harga kakao belakangan ini merupakan dampak dari menurunnya produktivitas kakao karena memasuki musim gugur atau peremajaan buah dari kakao sendiri.

Idealnya, lanjutnya, musim panen raya kakao terjadi pada April--Juni, sehingga wajar jika harga kakao sekarang ini selangit.

Mad Jema`in menjelaskan, kendati berbuah, petani kakao hanya menikmati masa panen skala kecil mulai September hingga Januari, petani biasa menyebutnya dengan panen selingan yang hanya dapat mengganti biaya perawatan saja.

Ia meyakini, apabila kenaikan harga hanya permainan para tengkulak yang memanfaatkan masa panen atau tidak, sehingga jika dikaji secara penghasilan ekonomi, maka petani kakao yang dirugikan.

Jema`in mengharapkan, upaya perlindungan kestabilan harga dari pemerintah setempat dari permainan tengkulak sendiri, agar petani kakao dapat lebih meningkatkan hasil produksinya.

Suroso, petani kakao asal Way Jepara, Lampung Timur, mengaku jika harga kakao di kawasan Gunung Balak berbeda dengan harga kakao di daerahnya yakni, Rp32.000 per kg, harga tersebut merupakan harga kakao kering.

Ia menyebutkan, semenjak menjadi petani kakao, dirinya belum pernah menemui harga kakao setinggi harga di kawasan Gunung Balak Lampung Timur Provinsi Lampung.

Ia menjelaskan, harga kakao pada umumnya hanya berkisar antara Rp23.000 per kg - Rp24.500 per kg, sedangkan di kawasan Gunung Balak dapat mencapai Rp28.000 per kg, harga tersebut merupakan harga sekali jemur.

Petani yang saat ini memiliki lahan seluas 1,5 hektare itu juga mengharapkan hal yang sama dengan apa yang menjadi harapan Mad Jema'in.

"Saya sangat mengharapkan kesamaan dan kestabilan harga, sehingga kami sebagai petani kakao dapat lebih semangat dalam meningkatkan hasil produksi tanaman kami," ujarnya.

Pedagang pengempul di Pasar Way Jepara, Eka, mengatakan, sekarang ini sulitnya mencari hasil perkebunan itu, baik dari tingkat petani hingga tengkulak yang masuk ke desa-desa.

Sehingga, hal itulah yang mengakibatkan lonjakan harga kakao khususnya di Lampung Timur.
Eka menyebutkan, tidak adanya permainan harga dari pihak tengkulak maupun pengecer, selain berkurangnya hasil produksi petani kakao, kenaikan harga kakao juga dipicu oleh meningkatnya permintaan di pasaran.

Ia mengharpkan adanya satu terobosan dari pemerintah daerah untuk mengantisipasi kelangkaan kakao memasuki musim rontok, sehingga petani juga dapat merasakan kestabilan harga.

Menurut data yang dimiliki oleh Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Kabupaten Lampung Timur saat ini kebun kakao di daerah itu seluas 13.942 ha dan produksinya rata rata 744,447 ton setiap tahun. 
Bisnis.com


Source : Antara
Editor : Yoseph Pencawan

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum