MEDAN - Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mempengaruhi harga sawit.
Harga tandan buah segar (TBS) sawit dilaporkan bergerak naik sekitar Rp100 per kg atau menjadi Rp1.200 per kg.
Kenaikan tersebut merupakan dampak dari produksi yang sedang ketat dan banjir yang menyulitkan pemanenan.
"Harga TBS sudah naik lagi jadi Rp1.200 per kg. Memang produksi lagi berkurang," kata petani sawit di Langkat, Sumatera Utara, LV Ginting di Medan, Kamis (22/1/2015).
Berkurangnya produksi karena selain buah lagi tidak banyak juga akibat sedang sulit melakukan pemanenan.
Dia menjelaskan, di Langkat sedang banjir sehingga sulit melakukan pemanenan .
"Tidak tahu kapan air surut. Jadi memang lagi sulit memanen di tengah produksi yang juga sedang ketat," katanya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Asmar Arsyad menyebutkan, kenaikan harga juga dipicu sedang naiknya harga ekspor.
"Kenaikan dipicu berbagai faktor, termasuk ketatnya produksi di berbagai negara produsen," katanya.
Apkasindo, kata dia, memprediksi dan berharap agar harga jual TBS naik terus sehingga petani bisa lebih menikmati hasil tanamannya.
Tahun lalu, harga TBS stabil dengan harga sedikit tertekan dampak pelemahan permintaan sebagai akibat masih dirasakannya krisis global.
Data menunjukkan, nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati yang di dalamnya berupa CPO pada 2014 hingga November hanya naik 1,97% dari periode sama 2013 atau mencapai US$3,785 miliar.
Source : Antara
Editor : Yoseph Pencawan
No comments:
Post a Comment