LANGKAT- Hujan deras disertai angim kencang dan petir menelan korban.
Lima karyawan PTPN IV Kebun Sawit Langkat, disambar petir, 2 tewas dan 3
lainnya mengalami luka bakar, Kamis (28/7) sekira pukul 17.00 WIB.
Kelima korban, Malin Dewana Damanik (38), karyawan PTPN IV warga
Komplek Lama, Desa Banjaran Raya, Padang Tualang, Haryono (28) warga
Desa Banjaran Raya, Suwardi (30) warga Afd C 3 UPL, Sumijo (42) warga
Desa Banjaran Raya dan Mulianto (20) warga Afd I Kebun Sawit Langkat,
Padang Tualang. Tiga korban luka dirawat di RSU Tanjung Selamat,
Kecamatan Batang Serangan.
Informasi berhasil diperoleh, peristiwa itu terjadi di areal perkebunan kelapa sawit di Afd VII PTPN IV Kebun Sawit Langkat, Kecamatan Padang Tualang, Langkat.
Informasi berhasil diperoleh, peristiwa itu terjadi di areal perkebunan kelapa sawit di Afd VII PTPN IV Kebun Sawit Langkat, Kecamatan Padang Tualang, Langkat.
Saat itu, kelimanya sedang bertugas dan berteduh dibawah pohon sawit
menuju hujan reda. Naas, keliamnya disambar petir yang begitu dahsyat.
Warga yang sedang melintas melihat kelimanya sudah terkapar dan tidak
berdaya. Tak lama, petugas Polsek Padang Tualang langsung turun kelokasi
dan berhasil mengevakuasi kelimanya untuk dibawa ke rumah sakit.
Sayangnya, dua diantara meninggal dunia.
Kanit Reskrim Polsek Padang Tualang Iptu M Saragih saat dikonfirmasi
membenarkan peristiwa itu. Pihaknya langsung turun kelokasi dan sudah
membawa jenazah korban yang tewas kerumah duka.
Sementara itu, angin kencang terjadi di Desa Silau Rakyat, Kecamatan
Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Jumat (29/7). Akibatnya, tiga
rumah warga rusak berat. Tiga rumah yang mengalami rusak berat milik
Ma’an (58), Ruslan D (58) dan Poniman (37).
Camat Sei Rampah Fajar Simbolon membenarkan adanya kerusakan rumah warga. Dia juga sudah melihat langsung kerusakan rumah tersebut.
Camat Sei Rampah Fajar Simbolon membenarkan adanya kerusakan rumah warga. Dia juga sudah melihat langsung kerusakan rumah tersebut.
Di Binjai, korban bencana alam angin puting beliung di Kecamatan
Binjai Timur, belum menerima bantuan apapun dari Pemerintah Kota (Pemko)
Binjai. Akibat lambannya Pemko Binjai mengalirkan bantuan, puluhan
warga yang rumahnya porak-poranda diterpa angin puting beliung, tak
dapat berharap besar untuk menerima bantuan lagi.
Untuk itu, puluhan warga yang terkena musibah, mencoba memperbaiki
rumahnya masing-masing dengan cara bergotong royong. Bahkan, akibat
minimnya material untuk memperbaiki rumah yang sudah rusak parah, warga
terpaksa mencari paku bekas untuk memperbaiki rumahnya.
Gimen (40) salah seorang warga Lingkungan II, Kelurahan Sumber Karya,
Kecamatan Binjai Timur, dia dan sejumlah tetangganya bahu-mambahu
memperbaiki rumahnya yang sudah porak-poranda diterpa angin puting
beliung yang terjadi Kamis (28/7) sore kemarin.
“Sampai sekarang, belum ada bantuan apapun. Baik makanan maupun
material guna memasang seng rumah kami yang sudah beterbangan ini. Darai
pada kita terus menanti yang belum pasti, lebih baik kita perbaiki
dengan material apa adanya,” pasrah Gimen.
Kepala Seksi (Kasi) Penanggulangan Bencana di Dinas Sosial Kota
Binjai Bambang, saat dikonfirmasi terkait bantuan terhadap korban
bencana alam mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan dan bantuan
akan secepatnya dikucurkan. (dan/mag-15)
No comments:
Post a Comment