STABAT : Bupati Langkat Sumatera Utara Ngogesa Sitepu
berharap agar para petani tidak lagi mengalih fungsikan lahan pertanian
ke pertanaman kelapa sawit, dan itu harus segera dihentikan agar
swasembada pangan tetap terjaga.
"Petani harus menghentikan alih fungsi lahan pertanian ke kelapa sawit," kata Ngogesa Sitepudi Stabat, Jumat 8 Februari 2013.
Penegasan itu disampaikanya menyangkut adanya berbagai upaya untuk mengalihkan lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit.
"Swasembada pangan kita akan terancam bila hal itu terus berlanjut," katanya.
Untuk
itu pihaknya sangat berharap agar seluruh pemerintahan desa, segera
membuat peraturan desa (perdes), menghentikan alih fungsi lahan
tersebut.
Ngogesa juga mengungkapkan bahwa sekarang ini berkat
antisipasi yang dilakukan produksi tanaman pangan Langkat meningkat,
terutama pada tanaman padi sawah dan padi gogo.
"Untuk produksi
padi Gabah Kering Panen (GKP) mencapai 474.889ton, sedangkan produksi
Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 411.206 ton," katanya.
Sedangkan
produksi beras Langkat mencapai 257.826 ton untuk tahun 2012, atau ada
peningkatan sebesar 14.538 to dari tahun 2011 yang lalu.
Sehingga Langkat mengalami surplus beras mencapai 100.425 ton, ujarnya.
"Ini sungguh sangat membanggakan dan sangat menggembirakan bagi peningkatan swasembada pangan di bumi Langkat," ujarnya.
Untuk
mempertahankan kelangsungan swasembada pangan itulah, pihaknya sangat
berharap kepada para petani untuk tidak lagi mengalih fungsikan lahan
pertaniannya kepada tanaman kelapa sawit.
Ngogesa juga
mengungkapkan akan memfokuskan berbagai pembangunan sarana dan prasarana
buat peningkatan pertanian baik itu tadah hujan maupun irigasi teknis.
"Kita akan alokasikan dana buat pembangunan pertanian, agar hasilnya terus meningkat," katanya.
Terutama pemberian bibit padi unggul, pembuatan irigasi baru, dan akan memperhatikan berbagai kebutuhan petani.
Secara
terpisah Kepala Dinas Pertanian Langkat Haji Basrah Daulay
mengungkapkan bahwa Langkat juga berhasil melampaui kesepakatan dengan
Kementerian Pertanian, soal produksi padi maupun beras.
"Ada kenaikan mencapai 6,5 persen dari ketentuan 5 persen yang disepakati dalam MOU itu," katanya.
Selai
itu juga instansinya akan mendorong petani untuk terus meningkatkan
indeks pertanaman, dari dua kali dalam setahun menjadi tiga kali dalam
setahun.
Kesemuanya upaya itu dalam rangka mendukung dan
mensukseskan program visi dan misi Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, bagi
kesejahteraan petani sehingga pendapatannya terus semakin meningkat.Budi
Suyanto. (antara)