Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, February 22, 2013

Sumsel Akan Hasilkan 1 Juta Ton Karet 2014

PALEMBANG – Dinas Perkebunan Sumatra Selatan optimistis produksi karet di provinsi itu bisa menembus angka 1 juta ton pada 2014, seiring dengan peningkatan produktivitas dan peremajaan lahan oleh para petani.
Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel Safar Bahri mengatakan produksi pada tahun lalu sudah mencapai 900.000 ton.

“Kami targetkan tahun ini sekitar 940.000 ton dan nantinya 2014 bisa menyentuh 1 juta ton,” jelasnya, kepada Bisnis, Rabu (13/2).
Menurut Safar, bertambahnya produksi harus sejalan dengan peningkatan produktivitas komoditas itu. Saat ini angka produktivitas karet Sumsel sebagian besar sudah mencapai 1 ton per hektare.  Sementara itu, luas areal perkebunan karet rakyat sendiri mencapai sekitar  1,2 juta hektare.
Dia menilai kendala yang dihadapi Pemerintah untuk memajukan perkebunan karet Sumsel adalah budaya petani yang belum memerhatikan kualitas tanaman mereka.
Seringkali petani kebablasan menyadap getah tanaman itu selama seminggu berturut-turut tanpa jeda. Padahal aktivitas itu berpengaruh sekali terhadap tingkat kualitas yang akan berdampak pula pada harga jual.
“Seharusnya kan petani menerapkan pola 3 hari sadap dan 2 hari istirahat, ada jeda, jika tidak mutu hasil panennya rendah dan nanti harganya bisa anjlok lagi,” ujarnya.
Safar mengemukakan penerapan panen seperti itu tidak terlepas dari budaya dan tingkat kesejahteraan petani.
“Ada petani yang terpaksa melakukannya karena memang untuk memenuhi kebutuhan hidup, ada juga yang tidak sabar,” jelasnya.
Harga Mulai Pulih
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Sumsel Benjamin mengatakan harga karet di tingkat petani mulai merangkak sejak Januari 2013.
“Harga menunjukkan tren positif sejak awal tahun dan diperkirakan akan stabil yang terpengaruh oleh kondisi ekonomi global, khususnya China dan India,” paparnya.
Harga karet slab giling  tertinggi di tingkat petani Kabupaten Muara Enim, misalnya sudah berada pada posisi Rp17.269 per kilogram.  Sementara harga tertinggi usia 1 bulan sebesar Rp16.111 per kg dan harga tertinggi untuk usia 2 mingguan sebesar Rp15.099 per kg.
Harga tersebut merupakan hasil lelang Koperasi Unit Desa (KUD) Serasan Gelumbang Muara Enim per 1 Februari 2013. Benjamin memperkirakan penetapan harga untuk minggu kedua Februari yang jatuh pada Jumat (15/2) juga akan mengikuti tren kenaikan dari minggu-minggu sebelumnya.
“Paling tidak akan bertahan pada harga minggu ini. Sesuai perkiraan tahun ini harga komoditas karet beranjak pulih,” jelasnya.
Menurutnya, pangsa pasar ekspor karet Sumsel mayoritas untuk China dan India sementara pasar negara Amerika dan Eropa relatif kecil. Jika perekonomian global terus membaik tidak menutup kemungkinan harga karet di tingkat petani bisa kembali bertengger di harga Rp20.000 per kg. (esu)BS

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum