FOTO BERSAMA Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut, Edie Rizliyanto berfoto bersama peserta pelatihan Tekno Ekonomi Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit yang diikuti puluhan pejabat bank dan analis kredit Bank Sumut di Komplek Rispa, Kampung Baru, Medan, Jumat (11/9). (medanbisnis/ist) |
Komitmen itu diawali dengan keseriusan Bank Sumut mempersiapkan tenaga-tenaga analis kredit yang memahami seluk-beluk bisnis perkelapasawitan.
Hal itu diungkapkan Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut, Edie Rizliyanto saat menutup Pelatihan Tekno Ekonomi Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit yang diikuti puluhan pejabat bank dan analis kredit Bank Sumut di Komplek Rispa, Kampung Baru, Medan, Jumat (11/9).
Hadir pada acara itu Kepala Dinas Perkebunan Sumut yang diwakili Kasi Perizinan dan Bina Usaha Perkebunan Nazli, Direktur Keuangan PT Perkebunan Sumatera Utara Wison Silaen serta sejumlah pejabat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) antara lain M Lukman Fadli dan Dr Edy Sigit Sutarta.
Pelatihan tersebut merupakan kerja sama Divisi Kredit Bank Sumut dengan pihak Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, yang berlangsung dalam tiga gelombang sejak 25 Agustus sampai 12 September 2014.
Menurut Edie, Bank Sumut mempunyai potensi mendukung perkebunan rakyat utamanya dalam pembiayaan peremajaan tanaman kelapa sawit dan pembangunan tanaman kelapa sawit baru.
Menurut Data Ditjenbun, luas areal tanaman kelapa sawit di Sumut tahun 2012 mencapai 1,2 juta hektare, terdiri dari kebun rakyat seluas 408.000 hektare (34%), kebun negara 306.000 hektare (26%), dan kebun swasta 470.000 hektare (40%).
"Dalam mendukung program pengembangan kredit perkebunan sawit tersebut, tentunya diperlukan profesionalisme dalam pembangunan kelapa sawit dengan cara meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Bank Sumut sehingga mampu mengantisipasi risiko dan terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan nasabah, stakeholder dan bank sendiri," ujarnya.
Edie berharap, Dinas Perkebunan, PPKS dan PT Perkebunan Sumatera Utara dapat menjadi mitra strategis bagi Bank Sumut dalam pengembangan kredit perkebunan kelapa sawit, terutama dalam pemberdayaan perkebunan rakyat yang selama ini mengalami kesulitan permodalan.
Sebelumnya Manajer Pelayanan, Jasa dan Konsultasi PPKS, M Lukman Fadli, mengatakan, para analis kredit dan pejabat Bank Sumut yang terkait dengan penyaluran kredit kelapa sawit, sangat penting memahami budidaya dan pengolahan kelapa sawit sehingga lebih cermat melakukan perhitungan dan analisa kredit terhadap calon debitur kepala sawit.
Karena itu, para peserta training dibekali dengan materi antara lain aspek kebun, keproduksian kelapa sawit, teknologi benih dan pembibitan, pembukaan dan persiapan lahan, pemeliharaan Tanamam Belum menghasilkan (TBM), Tanaman Menghasilkan (TM) dan Panen, aspek teknis pengolahan pabrik kelapa sawit (PKS), aspek ekonomi dan finansial pembangunan kebun, produksi dan PKS.
Peserta juga melakukan kunjungan ke lapangan, antara lain ke kebun percobaan PPKS Bukit Sentang Langkat, PKS Pabatu, dan perkebunan PTPN IV, serta diakhiri dengan diskusi mengintegrasikan teori yang diperoleh di kelas dengan aspek praktis yang diperoleh saat kunjungan ke lapangan. (elvidaris simamora/rel)
No comments:
Post a Comment