Rupiah Melemah, Lonsum Malah Catat Keuntungan
( ilustrasi gedung LONSUM/ Foto by: Prabudi Gunawan,ST.SH) |
Jakarta. Bagi perusahaan lain, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memberatkan, namun hal ini tidak berlaku bagi PT PP London Sumatera Indonesia (LSIP) sebagai perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan atau agro.
"Depresiasi Rupiah masih inline sesuai yang dilaksanakan," kata President Director LSIP Benny Tjoeng saat acara Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME) 2014, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (18/9).
Benny menambahkan, apalagi sektor utama LSIP adalah minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) yang harga acuannya berdasarkan dolar AS. Sehingga jika ada pelemahan Rupiah, membuat penguatan untuk ekspor.
"Pelemahan Rupiah terhadap CPO, enggak gimana-gimana. Kan dasar acuannya dolar AS. Jadi kita lebih bagus, enggak punya kewajiban utang, over all menguntungkan perusahaan," paparnya.
Sementara itu, LSIP lanjut Benny mengatakan belum ada rencana untuk melakukan diversifikasi bidang usaha lain.
"Diversifikasi enggak, fokus yang sudah ada seperti kelapa sawit, karet, kakao. Fokus selain di sawit, ya fokus di kakao. Tahun lalu masuk di sustainable. Karet banyak di wilayah Sumatera Utara, Selatan, dan Sulawesi Selatan," tukasnya. (oz)
MedanBisnis
No comments:
Post a Comment