Langkat. - Harga karet lump mangkok
ditingkat petani di Kabupaten Langkat dalam beberapa bulan terakhir
terus mengalami kenaikan. Saat ini karet lump mangkok dengan kadar 42% -
45% ditingkat petani telah dihargai Rp 15.000 per kg.
"Terus membaiknya harga
karet membuat kalangan petani di Langkat semakin bersemangat merawat
perkebunan karetnya," ungkap Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
(Dishutbun) Kabupaten Langkat, Ir Supandi Tarigan, melalui Kabid Usaha
Tani dan Produksi Perkebunan, Ir H Iskandar Saady, kepada MedanBisnis,
Rabu (28/9), di Stabat.
Dikatakan Iskandar, pada Juli lalu, karet lump mangkok ditingkat petani di Langkat dihargai agen penampung Rp 14.300 per kg. Kemudian pada Agustus harganya naik menjadi Rp 14.450 per kg, dan pada bulan September ini harganya kembali naik menjadi Rp 15.000 per kg. "Harga karet tersebut merupakan harga rata-rata untuk karet lump mangkok di tingkat petani di Langkat saat ini," katanya.
Disebutkan Iskandar, terus membaiknya harga karet lump disebabkan karena permintaan dari pembeli meningkat, sementara produksi karet lump dari hasil perkebunan rakyat di Langkat masih tetap.
Di Langkat, perkebunan karet rakyat terbesar berada di daerah Langkat Hulu, seperti di Kecamatan Bahorok. "Kita berharap, harga karet bisa terus naik sehingga kesejahteraan petani dapat semakin meningkat dan mereka terus bersemangat merawat dan mempertahankan perkebunannya," harapnya. (reza fahlevi)/MB
Dikatakan Iskandar, pada Juli lalu, karet lump mangkok ditingkat petani di Langkat dihargai agen penampung Rp 14.300 per kg. Kemudian pada Agustus harganya naik menjadi Rp 14.450 per kg, dan pada bulan September ini harganya kembali naik menjadi Rp 15.000 per kg. "Harga karet tersebut merupakan harga rata-rata untuk karet lump mangkok di tingkat petani di Langkat saat ini," katanya.
Disebutkan Iskandar, terus membaiknya harga karet lump disebabkan karena permintaan dari pembeli meningkat, sementara produksi karet lump dari hasil perkebunan rakyat di Langkat masih tetap.
Di Langkat, perkebunan karet rakyat terbesar berada di daerah Langkat Hulu, seperti di Kecamatan Bahorok. "Kita berharap, harga karet bisa terus naik sehingga kesejahteraan petani dapat semakin meningkat dan mereka terus bersemangat merawat dan mempertahankan perkebunannya," harapnya. (reza fahlevi)/MB
No comments:
Post a Comment