Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, September 30, 2011

Membatasi Ekspor Karet

MEDAN: Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) mengaku siap mengurangi ekspor karet perusahaan anggotanya menyusul adanya sinyal International Rubber Consortium Limited (IRCo) akan melakukan tindakan kalau harga ekspor di bawah 4 dolar AS per kg.

“Gapkindo siap membatasi ekspor karet perusahaan anggota asosiasi. Tapi tampaknya ‘ancaman’ IRCo membuahkan hasil karena harga di pasar bursa Singapura pada 28 September naik sedikit jadi 4,151 dolar AS per kg dari 4,122 dolar AS pada 26 September,” kata Sekretarsi Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah, di Medan, Kamis 29 September 2011.

Bahkan untuk pengapalan November harga naik lagi menjadi 4,160 dolar AS per kg, sehingga harga bahan olah karet (bokar) di pabrikan ikut naik menjadi Rp32.000-Rp34.000 per kg dari posisi 26 September Rp31.800-Rp33.800 per kg.

IRCo adalah perusahaan patungan karet alam yang dibentuk negara produsen utama Thailand, Malaysia, dan Indonesia untuk mengatasi harga karet alam.
IRCo memang berfungsi sebagai pelengkap dari skema penyetabil harga dalam skema produksi dan skema ekspor.
“Pengaruh Malasyia, Thailand, dan Indonesia memang cukup besar karena 70 persen kebutuhan pasar karet alam dunia dipasok oleh tiga negara tersebut,” katanya.
Dalam perjanjian di Bali, tiga negara itu sepakat melakukan tindakan pengurangan produksi empat persen per tahun dan penguranagn ekspor 10 persen ketika ada situasi yang menyebabkan harga anjlok di bawah harga yang ditentukan.
Menurut Edy, harga karet yang turun di pasar internasional, antara lain dipicu pengaruh krisis di Eropa dan Amerika Serikat. Krisis membuat daya beli melemah.
Dia mengakui, nilai devisa dari ekspor karet dan barang dari karet Sumut selama Januari-Juli masih cukup tinggi atau 2,199 miliar dolar AS, naik 68,48 persen dari periode sama tahun lalu Melonjaknya nilai devisa itu merupakan dampak dari harga jual karet tahun ini yang cukup bagus hingga hampir menyentuh lima dolar AS per kg.
Pedagang karet di Sumut, M.Harahap, menyebutkan, pasokan getah petani dewasa ini masih ketat karena musim hujan di beberapa daerah sentar produksi seperti Tapanuli Selatan.
“Perdagangan semakin sulit karena di tengah ketatnya pasokan, harga jual berfluktuasi terus, sehingga payah menetapkan harga jual-beli,” katanya. (antara)/B-S

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum