Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Saturday, September 15, 2012

Harga Karet Bergerak Naik

 Pasca Kesepakatan ITRC

 Medan. Pasca kesepakatan negara produsen karet yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC)  yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand untuk memangkas ekspor karet sebanyak 300.000 ton, harga karet alam di pasar internasional mulai bergerak naik. Pergerakan harga karet pada Jumat (14/9) pagi di SGX Trading untuk TSR20 kontrak Oktober 2012 pada 08:30 waktu Singapura tercatat meningkat dari US$ 2,72 menjadi US$ 2,85/kg. Peningkatan terbesar terjadi pada kontrak April 2013 meningkat sebesar 16,5 poin menjadi US$ 2,92/kg. Sementara harga bahan olahan karet (bokar) berada di kisaran Rp 21.300 - Rp 23.300 dari sebelumnya Rp 19.900 - Rp 21.900/kg.
Pembatasan yang tercantum dalam Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) ini memang baru akan diberlakukan mulai 1 Oktober. "Namun dengan adanya keputusan Federal Reserve Amerika mengeluarkan stimulus untuk pemulihan ekonomi Amerika Serikat membuat harga karet lebih cepat terdongkrak dari yang diperkirakan," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, di Medan, Jumat (14/9).

Kesepakatan pembatasan ekspor ini disetujui pada pertemuan ITRC di Bandung pada 29 Agustus 2012 lalu. Pengurangan ekspor karet dilakukan menyusul adanya sinyal International Rubber Consortium Limited (IRCo) akan melakukan tindakan kalau harga ekspor karet di bawah US$ 4 per kg. IRCo merupakan perusahaan patungan karet alam yang dibentuk negara produsen utama Thailand, Malaysia dan Indonesia untuk mengatasi harga karet alam. IRCo ini berfungsi sebagai pelengkap dari skema penyeimbang harga dalam skema produksi dan skema ekspor mengingat pengaruh ketiga negara ini memang cukup besar karena 70% kebutuhan pasar karet alam dunia dipasok oleh Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Edy mengungkapkan, langkah pengurangan ini mau tidak mau harus dilakukan. Karena bila dipertahankan, harga akan terus anjlok dan produsen akan mengalami kerugian. Karena itu, Gapkindo benar-benar berharap, agar langkah ini dapat berhasil seperti yang lalu. "Agar kita tidak merugi, ataupun untung yang terlalu kecil. Namun melihat adanya tren positif harga karet, langkah ini akan benar-benar menjadi solusi yang akan menguntungkan terutama bagi petani," tambah Edy.

Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Perkebunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Fitra Kurnia, mengatakan, kenaikan harga karet ini memang dipengaruhi stimulus yang dilakukan bank sentral The Fed untuk "menolong" ekonomi AS. "Karena pembatasan kan baru diberlakukan pada 1 Oktober. Tapi tren peningkatan ini sudah cukup bagus. Meski kalau untuk pembatasan, efeknya baru akan terlihat dua hingga tiga bulan ke depan," katanya.

Menurutnya, pengurangan ekspor ini sudah pernah dilakukan beberapa tahun lalu. Dan, terbukti berhasil untuk mendongkrak harga karet alam di pasar internasional. "Ini kan sudah pernah dilakukan, dan berhasil. Jadi, kita berharap dengan dilakukan hal yang sama tahun ini, dapat meningkatkan kembali harganya," ujarnya. Sebab, ucapnya, karet merupakan komoditi unggulan yang diharapkan dapat menyumbang devisa bagi Sumut.

Berdasarkan data Surat Keterangan Asal (SKA) Disperindag Sumut, ekspor karet periode Januari-Agustus 2012 mencapai US$ 466,332 juta atau turun 31,51% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 senilai US$ 680,946 juta. Sedangkan volumenya hanya sebanyak 134.864 ton dari 140.083 ton.

Sementara itu, data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, sepanjang Januari-Juli 2012, nilai ekspor karet Sumut mencapai US$ 1,496 miliar atau turun 31,98% dibandingkan periode yang sama tahun 2011  senilai US$ 2,199 miliar. (elvidaris simamora)/MB

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum