Acara Education Care On
Palm Oil 2012 (ECPO 2012) ini dilaksanakan selama dua hari 12-13
September 2012 di kantor PPKS Jalan Brigjen Katamso, Medan.Ketua
Gapki Sumut, Balaman Tarigan mengatakan, kegiatan transfer informasi
ini sangat penting karena bisnis kelapa sawit masih menjanjikan di
Indonesia. Meski terkadang harga jual dari Tandan Buah Segar (TBS) masih
fluktuatif.
"Perkebunan kelapa sawit itu masih sangat unggul di Indonesia. Jadi sudah seharusnya generasi muda mengetahu tentang perkelapasawitan yang benar sehingga mendapatkan produksi dan kualitas tinggi," ujarnya kepada wartawan usai membuka acara pameran ECPO 2012.
Edukasi terhadap mahasiswa ini diikuti dari USU, UNIMED, UISU, UMSU, UMA, Universitas HKBP Nommensen, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian dan Perkebunan (STIPAP) dan Universitas Alwasliyah (UNIVA) dengan jumlah peserta 110 mahasiswa.
Kegiatan yang sama juga pernah dilaksanakan 24 Maret 2011 untuk 100 siswa tingkat pendidikan SD, 25 Maret 2011 untuk 100 siswa tingkat SLTP dan 14 September SLTA.
Dijelaskan Balaman, komoditas dari Indonesia yang dibanggakan saat ini masih kelapa sawit, meski sebelumnya sebagai negara penghasil rempah-rempah sehingga dicari negara-negara Eropa. Kelapa sawit merupakan rezeki bagi bangsa Indonesia karena tumbuh subur, bahkan lebih subur dari daerah asalnya di Afrika.
Sayangnya lanjut Balaman, banyak kampanye negatif tentang kelapa sawit yang dihembuskan orang luar termasuk dari Indonesia sendiri. "Ada yang mengatakan, sawit merusak lingkungan, sawit menyendot air dan sebagainya. Tapi mana buktinya? Kelapa sawit menghasilkan oksigen yang membuat udara bersih," katanya.
Sementara Direktur PPKS Witjaksana Darmasaskoro, mengatakan, edukasi perkelapasawitan ini sangat penting diberikan khususnya terhadap generasi muda agar perkebunan tersebut dapat lebih besar lagi dengan kualitas yang meningkat.
"Di sini kita juga mengenalkan bibit, pembasmi hama sehingga petani dapat memproduksi kelapa sawit unggulan dengan produksi minyak yang besar," ucapnya.
Sebagai lembaga yang memiliki pengalaman dibidang perkelapasawitan, tambahnya, PPKS dan Gapki sangat peduli pada perkembangan dan pertumbuhan intelektual generasi muda bangsa. Untuk itu penting melakukan edukasi atau transfer informasi perkelapasawitan bagi generasi muda.(Yuni naibaho)/MB
"Perkebunan kelapa sawit itu masih sangat unggul di Indonesia. Jadi sudah seharusnya generasi muda mengetahu tentang perkelapasawitan yang benar sehingga mendapatkan produksi dan kualitas tinggi," ujarnya kepada wartawan usai membuka acara pameran ECPO 2012.
Edukasi terhadap mahasiswa ini diikuti dari USU, UNIMED, UISU, UMSU, UMA, Universitas HKBP Nommensen, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian dan Perkebunan (STIPAP) dan Universitas Alwasliyah (UNIVA) dengan jumlah peserta 110 mahasiswa.
Kegiatan yang sama juga pernah dilaksanakan 24 Maret 2011 untuk 100 siswa tingkat pendidikan SD, 25 Maret 2011 untuk 100 siswa tingkat SLTP dan 14 September SLTA.
Dijelaskan Balaman, komoditas dari Indonesia yang dibanggakan saat ini masih kelapa sawit, meski sebelumnya sebagai negara penghasil rempah-rempah sehingga dicari negara-negara Eropa. Kelapa sawit merupakan rezeki bagi bangsa Indonesia karena tumbuh subur, bahkan lebih subur dari daerah asalnya di Afrika.
Sayangnya lanjut Balaman, banyak kampanye negatif tentang kelapa sawit yang dihembuskan orang luar termasuk dari Indonesia sendiri. "Ada yang mengatakan, sawit merusak lingkungan, sawit menyendot air dan sebagainya. Tapi mana buktinya? Kelapa sawit menghasilkan oksigen yang membuat udara bersih," katanya.
Sementara Direktur PPKS Witjaksana Darmasaskoro, mengatakan, edukasi perkelapasawitan ini sangat penting diberikan khususnya terhadap generasi muda agar perkebunan tersebut dapat lebih besar lagi dengan kualitas yang meningkat.
"Di sini kita juga mengenalkan bibit, pembasmi hama sehingga petani dapat memproduksi kelapa sawit unggulan dengan produksi minyak yang besar," ucapnya.
Sebagai lembaga yang memiliki pengalaman dibidang perkelapasawitan, tambahnya, PPKS dan Gapki sangat peduli pada perkembangan dan pertumbuhan intelektual generasi muda bangsa. Untuk itu penting melakukan edukasi atau transfer informasi perkelapasawitan bagi generasi muda.(Yuni naibaho)/MB