PALEMBANG : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Selatan mengembangkan industri kreatif pemanfaatkan biji karet
menjadi tepung sejak sebulan terakhir.
"Biji karet bisa
dijadikan tepung berdasarkan hasil uji coba beberapa mahasiswa
Universitas Sriwijaya beberapa waktu lalu," kata Kepala Bidang Industri Kecil dan Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Afrian Joni di Palembang, Jumat 28 September 2012.
Karena itu katanya pemerintah daerah sangat tertarik mengembangkannya dan telah memberikan bantuan berupa mesin penghancur.
Ia menjelaskan, ide awal itu bermula dari pelatihan kewirausahaan yang dilakukan Disperindag Sumsel.
"Dalam
pelatihan itu diundang puluhan mahasiswa Unsri yang sedang mengerjakan
tugas akhir, ternyata beberapa diantaranya telah memiliki rencana
mengembangkan usaha pengolahan biji karet," katanya.
Industri
kreatif yang berbasis pada kemampuan Sumber Daya Manusia itu diharapkan
dapat mensejahterakan masyarakat dan mengomptimalkan kekayaan alam di
Sumsel.
"Biji karet itu bisa diubah menjadi tepung dan minyak
dengan terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan sianida dengan
menggunakan sebuah alat. Pemerintah daerah akan mendukung
pengembangannya dan siap memberikan bantuan peralatan hingga pemasaran,"
katanya.
Industri kreatif itu dapat dikembangkan di beberapa
kabupaten kota di Sumsel mengingat perkebunan karet merupakan komoditas
utama daerah.
"Sementara ini baru dikembangkan di Kabupaten Banyuasin, ke depan akan dikenalkan di Muaraenim, dan Prabumulih," ujarnya.
Pemanfaatan
biji karet itu menjadi keuntungan tersendiri mengingat petani memang
diharuskan mengumpulkannya agar tidak tumbuh di lahan.
"Dalam
satu areal perkebunan karet, hanya seperempatnya yang bisa dijadikan
bibit. Selebihnya harus dipungut dan dibuang, daripada tersia-siakan
akan lebih baik jika dimanfaatkan," katanya.
Sumsel fokus mengembangkan Industri Kecil dan Menengah, dan diantaranya industri kreatif.(antara)
/Eksp