Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Tuesday, September 25, 2012

PPKS Medan Jadi Pusat Unggulan Iptek Kelapa Sawit Nasional

Foto: Tinjau Iptek PPKS Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta (kiri) didampingi Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho (tengah) mendengarkan penjalasan Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Witjaksono Darmosaskoro (kanan), saat meninjau salah satu stand pameran pada kunjungan kerja dan dialog dengan para peneliti dalam rangka penguatan sistem inovasi daerah dan pusat unggulan Iptek PPKS di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan, Senin, 24 September 2012. Pusat unggulan Iptek PPKS tersebut diharapkan akan menjadi pusat unggulan atau teknologi kelapa sawit nasional, mengingat provinsi ini merupakan salah satu penghasil sawit terbesar di Indonesia. (medanbisnis/ariandi)
Medan. Pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi menunjuk Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan sebagai pusat unggulan Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek) kelapa sawit. Penabalan ini melalui Keputusan Menristek Nomor 314/M/Kp/XII/2011.
Dan, sejauh ini PPKS sudah memiliki lebih 50 jenis penelitian yang dihasilkan mulai dari makanan hingga kebutuhan industri. “Indonesia baru memiliki pusat unggulan Iptek, yakni di Sumut.
Ditargetkan akan dibuka lagi sekitar 8-9 di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Prof Gusti Muhammad Hatta dalam kunjungan kerjanya ke Pusat Unggulan Iptek Kelapa Sawit, Jalan Brigjen Katamso Medan, Senin (24/9).

Dikatakan Menristek, PPKS ditunjuk sebagai satu-satunya pusat unggulan Iptek dari Kemenristek karena Sumut memiliki potensi alam yang luar biasa. "Sektor perkebunan sudah lama dikenal, seperti karet dari zaman Belanda. Jadi, itu yang perlu ditingkatkan," ujarnya.

Menristek mengharapkan pusat unggulan tersebut mampu melakukan kegiatan yang mendukung penguatan sistem inovasi nasional dan sistem inovasi daerah berbasis potensi lokal di Sumatera.

Menurut Menteri, banyaknya para peneliti andal Indonesia yang berada di luar negeri diharapkan mau bersumbangsih terhadap tanah air. Soal insentif telah dipikirkan untuk diberikan yang layak.

"Untuk peneliti kita yang ada di luar negeri sudah kita panggil. Dan, ternyata mereka masih komit dengan kita. Namun belum berani suruh mereka balik kampung karena kami harus sediakan sarana dan prasarana dahulu," katanya.

Tahun lalu Kemenristek telah mengembangkan dan membina empat lembaga litbang menjadi pusat unggulan iptek yaitu PPKS Medan, Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB Bogor, Lembaga Penyakit Tropis Unair Surabaya, dan Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal Unsri Palembang.

"Dari semua itu, baru PPKS yang resmi dijadikan pusat unggulan iptek. Munculnya pusat unggulan iptek ini juga sejalan dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang salah satu strateginya berupa meningkatkan kemampuan SDM dan iptek nasional berbasis koridor ekonomi di Indonesia," kata Menristek.

Selain itu, lanjut Menristek, pusat unggulan iptek sejalan dengan pelaksanaan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2010-2014 bidang pembangunan iptek.

Direktur PPKS Medan, Witjaksana menuturkan, saat ini PPKS didukung oleh 59 peneliti dengan kualifikasi S3 sebanyak 15 peneliti, S2 (17 peneliti) dan S1 sebanyak 27 peneliti dengan beberapa peneliti yang akan memasuki usia pensiun dalam 5 tahun ke depan.

Kegiatan penelitian dan pengembangan PPKS sebagai pusat unggulan Ilmu di titikberatkan pada penelitian terapan (applied research) dan pengembangan tetap dilakukan untuk menopang penelitian terapan.

Kegiatan penelitian tersebut diharapkan dapat menghasilkan produk dan paket teknologi yang dapat dimanfaatkan langsung oleh rakyat, praktisi perkebunan, pengambilan kebijakan, industri dan dapat mendukung pengembangan industri kelapa sawit Indonesia sebagai komoditas strategis yang berdaya saing di dunia internasional.

Diakuinya, penelitian sudah dilakukan dari berbagai hal, mulai dari hulu ke hilir. Kemudian penelitian juga dilakukan untuk industri, ada bio tekstil, kompos. "Pokoknya macam-macam sudah kita teliti dan jumlah yang dihasilnya banyak sekali. Lebih dari 50 jenis," pungkasnya.
(yuni naibaho)/MB

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum