Tanoto-Asian Agri Akan Gelar Lomba Perpustakaan

Medan,  – Tanoto Foundation dan Asian Agri akan menggelar lomba perpustakaan dan lomba membaca dongeng/cerita rakyat untuk meningkatkan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan yang kini semakin menurun.
“Lomba itu dilakukan untuk menarik minat baca masyarakat termasuk mengunjungi perpustakaan yang kinu menurun. Lomba itu juga digelar berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional, Mei mendatang,” kata Regional Program Manager Pelita Pendidikan Sutrisna di Medan, Selasa.

Aspek penilaian lomba perpustakaan itu di antaranya adalah kebersihan, kenyamanan, penyajian buku, pencahayaan, manajemen perpustakaan, pengklasifikasian buku dan kegiatan perpustakaan tersebut.
Turunnya jumlah pengunjung perpustakaan termasuk minat baca di masyarakat sangat memprihatinkan.
“Untuk membangkitkan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan itu Tanoto melalui Library Competition berupaya untuk memotivasi sekolah-sekolah agar dapat meningkatkan kualitas perpustakaan sehingga perpustakaan menarik untuk dikunjungi baik dari segi koleksi bacaan maupun segi fisiknya,” katanya.
Dia menegaskan Tanoto Foundation sangat berkomitmen di bidang pendidikan karena pendiri Tanoto Foundation itu yakni Sukanto Tanoto, adalah seseorang yang gemar membaca dan belajar.
“Beliau mempunyai semboyan ‘The moment you stop learning, your brain becomes cancerous. Never stop learning’` (Ketika kamu berhenti belajar, pikiranmu seperti terkena kanker. Jangan pernah berhenti belajar),”katanya.
Dengan semboyan itu, meskipun Sukanto Tanoto tidak dapat menamatkan sekolahnya karena harus bekerja menghidupi adik-adiknya, namun dia tidak pernah berhenti belajar.
.Berdasarkan data dari Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 2009, pada tahun 2006 jumlah pengunjung perpustakaan hanya 4,70 juta orang dan jumlah itu terus menurun pada tahun-tahun berikutnya.
Pada 2007 dan 2008 misalnya, angka kunjungan ke perpustakaan tingal 4,43 juta orang 4,42 juta orang.
Jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun 2008 yang sebesar 4,42 juta orang itu hanya sebesar 1,9 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 228 juta jiwa.
“Dengan jumlah pengunjung yang terus menurun, maka bisa dipastikan bahwa minat baca juga menurun dan itu memprihatinkan Tanoto Foundation.Apalagi kebiasan medongeng di kalangan keluarga termasuk cerita rakyat juga sudah semakin hilang,”katanya.
Dia mengakui, berdasarkan hasil pengamatan, beberapa hal yang menjadi penyebab turunnya jumlah pengunjung perpustakaan adalah koleksi buku yang tidak diperbaharui, tingkat kenyamanan membaca di perpustakaan yang tidak mendukung dan tata letak buku yang tidak menarik dan masih banyak lagi.
“Alasan itu pula yang membuat Tanoto Foundation dan Asian Agri menyelenggarakan Lomba Perpustakaan dan Lomba Membaca Dongeng/Cerita Rakyat guna membangkitka kreasi pemilik/pengelola perpustakaan,” katanya.
Sementara itu Head CSR Asian Agri Rafmen, menyebutkan, menyambut Hari Pendidikan, Tanoto Foundation dan Asian Agri berharap dapat memberikan makna yang lebih besar dengan mengajak masyarakat rajin berkunjung ke perpustakaan.
Dengan rajin ke perpustakaan bisa meningkatkan minat baca dan pada akhirnya warga Indonesia dapat menjadi manusia yang maju dan beradab
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Naga Parlaungan Lubis mengaku memberi apresiasi kepada Tanoto Foundation dan Asian Agri yang telah banyak melakukan berbaga hal untuk kepentingan pendidikan khususnya di daerah pedesaan yang kurang memiliki infrastruktur yang baik dibandingkan sekolah di perkotaan.
Program Pelita Pustaka yang sudah banyak memberikan pelatihan kepada para guru di pedesaan untuk mempelajari fungsi perpustakaan, merencanakan perpustakaan yang menarik, mengkategorikan buku, menyajikan dan menyimpan buku serta membuat sistem manajemen buku, mengembangkan koleksi pustaka dan kegiatan belajar yang menarik yang memanfaatkan buku-buku perpustakaan sangat berarti.
“Pelatihan itu sudah memberi banyak arti dalam proses belajar dan mengajar di sekolah termasuk pengelolaan perpustakaan di sekolah desa, “katanya. ***3***
(T.E016/B/N002/N002)/Antara