PEKANBARU :PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) pada 2012 berencana mengambil alih 
pengelolaan atau akuisi perusahaan dan lahan kelapa sawit yang kurang 
produktif, guna mendongkrak perolehan laba di tengah keterbatasan lahan 
di Provinsi Riau.
"Tahun ini kami akan mulai akuisisi dan kalau 
bisa perusahaan yang tidak sehat," kata Direktur PTPN V Fauzi Yusuf di 
Pekanbaru, Senin 23 April 2012.
Ia menjelaskan, perusahaan hingga
 kini baru bisa mengelola lahan sekitar 90.000 hektare (ha) di Riau. 
Jumlah itu dinilai terlalu kecil, hanya sekitar 3-4 persen dari luas 
area Riau.
Kebijakan akuisisi, lanjutnya, merupakan salah satu 
opsi terbaik karena perusahaan sulit untuk mendapatkan perluasan lahan 
di Riau mengingat ketersediaan ruang memang makin menyempit. Sedangkan, 
pemerintah terus mendorong agar BUMN terus berkembang dan 
melipatgandakan laba.
Bahkan, menurut Fauzi, PTPN V diminta untuk
 mencapai laba hingga Rp1 triliun pada 2015 dan melipatgandakan hingga 
Rp2 triliun paling lambat pada 2018.
Ia mengatakan laba PTPN V 
pada 2011 baru mencapai Rp264 miliar, tanpa ada perluasan lahan sawit 
pada tahun ini, proyeksi laba baru bisa mencapai Rp310 miliar.
"Itu
 sebuah harapan dan impian yang luar biasa bagi kami, sehingga kami 
harus memompa semangat dan terus mengasah keterampilan," ujarnya.
Menurut
 dia, untuk meningkatkan laba perusahaan PTPN V perlu menambah luas 
lahan perkebunan berkisar 10.000 hingga 20.000 ha di Riau.
"Tentunya
 akuisisi perusahaan dan lahan harus dilihat dulu status legalisasi 
hukumnya dan aspek lingkungannya harus sesuai hukum yang berlaku," 
katanya.
Ia juga mengatakan keterbatasan lahan di Riau juga 
membuat perusahaan berencana melakukan ekspansi bisnis ke provinsi lain,
 seperti Kalimantan, Aceh dan Kepulauan Riau.(antara)Eksp

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
