MEDAN: Indonesia tahun ini tetap menjadi negara produksi
terbesar minyak sawit (crude palm oil/CPO) dunia dengan hasil sebanyak
28 juta metrik ton.
"Produksi palm oil Indonesia itu hampir
50 persen dari total produksi dunia tahun ini yang diprediksi sebanyak
54,527 juta MT (metrik ton),"kata Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun, di Medan, Rabu 13 Maret 2013.
Setelah
Indonesia, terbesar kedua adalah Malaysia sejumlah 19,7 juta MT,
disusul Thailand 1,7 juta MT dan Colombia serta Nigeria masing-masing
960 MT dan 850 MT.
Produksi yang masih unggul itu karena
tahun-tahun sebelumnya Indonesia menjadi tujuan investasi perkebunan
sawit tersebut baik oleh pengusaha nasional dan asing.
Dia
mengakui, sebagian besar produksi minyak sawit Indonesia itu untuk di
ekspor khususnya dalam bentuk crude palm oil (CPO) atau minyak sawit
mentah.
"Selain menjadi produsen terbesar, Indonesia juga menjadi
konsumsi terbanyak dibandingan negara lain, sehingga tidak heran pula
pasar Indonesia juga dilirik negara produsen lain," katanya.
Pada tahun ini, konsumsi minyak sawit Indonesia diprediksi 9,200 juta MT dari 2012 yang masih 7,870 juta MT.
"Pertumbuhan konsumsi minyak sawit Indonesia tahun ini juga lebih tinggi dari yang terjadi di negara lain,"katanya.
Setelah Indonesia, negara konsumen terbesar lainnya adalah India dan China yang masing-masing 8,350 juta MT dan 6,720 juta MT.
Ketua
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar
Batubara, mengakui, sawit masih tetap menjadi unggulan devisa daerah
itu.
"Ekspor produk sawit memang masih menjanjikan, tetapi sudah
seharusnya ditekan dengan orientasi ke penjualan dalam negeri yang
pasarnya masih cukup besar," katanya.
Produsen sawit negara lain sendiri sudah sejak lama mengincar pasar Indonesia yang pasarnya sangat potensial.
"Konsumsi minyak sawit Indonesia harus ditingkatkan,"katanya.(antara)/Eksp