Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Wednesday, March 6, 2013

Kepemilikan Lahan Sawit Asing Terus Bertambah

Medan. Luas lahan perkebunan kelapa sawit yang dikelola asing di Sumatera Utara (Sumut) hingga saat ini terus bertambah. Sementara perkebunan milik rakyat cenderung mengalami kesulitan dalam pengelolaan yang berakibat pada rendahnya produksi. Kepala Bidang Produksi Perkebunan Sumut, Herawaty, mengatakan, jika dilihat dari tahun 2009 hingga 2012, luasan perkebunan  kelapa sawit yang dikelola pihak swasta asing mengalami pertambahan.
Di tahun 2009 misalnya, luasan lahan kelapa sawit milik swasta asing tersebut mencapai 106.948,44 hektare. Kemudian meningkat di tahun 2010 menjadi 112.323,11 hektare. Kemudian di tahun 2011, perkebunan asing melakukan ekspansi lagi sehingga luasannya menjadi 115.168,02 hektare.

Dan, di tahun 2012, tercatat luasan lahan perkebunan kelapa sawit bertambah menjadi 115.202,57 hektare dengan produksi setahun mencapai 1.633.784,75 ton.

Herawaty menjelaskan, perusahaan asing tersebut secara kepemilikan saham lebih dari 50%.

Perusahaan tersebut misalnya Lonsum yang sebagian besar sahamnya  milik investror dari Inggris. Selain itu, Socfindo yang mana saham paling besar dimiliki investor dari Belgia. "Sesuai dengan peraturan yang ada memang kepemilikan saham tidak boleh murni, harus ada pencampuran, tapi memang paling besar dikuasai asing," katanya kepada MedanBisnis, Senin (4/3) di Medan.

Namun demikian, lanjut Herawaty, pertambahan luasan lahan perkebunan asing ke depan tidak akan bertambah secara drastis mengingat lahan yang ada tidak  tersedia lagi. “Jika ingin melakukan perluasan lahan lagi, yang paling memungkinkan, di wilayah timur seperti Kalimantan dan Papua. Sementara di Sumut sendiri itu sudah tidak memungkinkan lagi," katanya.

Sedangkan untuk perkebunan kelapa sawit milik petani saat ini mengalami kendala khususnya dalam produksi yang masih rendah. Hal tersebut dikarenakan pengelolaan yang kurang maksimal.

"Perawatan, pembersihan, pemupukan, pengendalian hama dan perlakuan yang dibutuhkan untuk tanaman juga kurang diperhatikan sehingga mempengaruhi produksinya," katanya.

Ia menambahkan, dibandingkan dengan luasan lahan kelapa sawit rakyat, memang masih lebih tinggi yakni 405.921,08 hektare dengan produksi berkisar 5.568.269,49 ton. "Biarpun begitu, kalau perawatannya tidak dilakukan dengan baik, produksinya bisa saja terus rendah, karena produktivitasnya masih berkisar 4.692.710,63 kg per hektare per tahun tandan buah segar," tandas Herawaty. (dewantoro)MB

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum