MEDAN : Pembangunan kawasan industri berbasis kelapa 
sawit yang potensial di Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara 
akan segera terwujud secepatnya. Hal ini ditandai dengan penandatanganan
 perikatan jual beli lahan antara PTPN III dan PT Unilever Oleochemical 
Indonesia (PT UOI) untuk kavling M, N, R, S seluas 18 hektare (ha) di 
KEK Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumut dilaksanakan 5 Maret 2013 
di Aula PTPN III Sei Batanghari, Medan yang dilakukan oleh Megananda 
Daryono, Direktur Utama PTPN III dan Sancoyo Antarikso, Komisaris PT 
Unilever OI.
Rencananya PT Unilever OI akan membangun pabrik 
oleokimia (surfaktan, soap noodles, dan fatty acid) yang membutuhkan 
bahan baku 175.000 ton CPKO per tahun dan pembangunanya di rencanakan 
April 2013 dengan masa konstruksi selama 18 bulan dan dengan nilai total
 investasi sekitar Rp1,4 triliun. 
"Kami sangat bersyukur PTPN 
III dan PT UOI telah resmi menandatangani MOU pengikatan dan penyerahan 
penggunaan tanah kavling di KEK Sei Mangkei," kata Megananda Daryono. 
Sancoyo Antarikso, dalam kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih 
kepada banyak pihak yang telah memberi kemudahan dan mengatakan sekitar 
600 tenaga kerja akan diserap secara bertahap untuk pabrik oleochemical 
ini. 
Pengembangan Usaha dan Ketahanan Pangan 
PTPN III 
dan PTPN IV sebagai BUMN perkebunan juga telah menandatangani MOU 
pembangunan pabrik oleochemical di kawasan yang sama, 8 Mei 2012 lalu. 
Desember 2012 PTPN III juga resmi memulai investasinya untuk pembangunan
 pabrik gula bersama PTPN XI dan XII di Kecamatan Glenmore, Kabupaten 
Banyuwangi, Jawa Timur. Pembangunan pabrik gula tersebut ditujukan untuk
 mendukung pencapaian swasembada gula nasional, selain untuk kepentingan
 konsumsi rumah tangga juga kebutuhan gula bagi industri. 
Walaupun
 PTPN III sebagai perusahaan perkebunan dengan core business sawit dan 
karet namun tetap mendukung berbagai program pemerintah pada program 
ketahanan pangan yang bekerja sama dengan PT Syang Hyang Seri dan 
masyarakat sekitar perkebunan untuk menanam kedelai di  sembilan kebun 
antara lain kebun Tanah Raja 25 ha, kebun Rambutan 25 ha, kebun Gunung 
Para 25 ha, kebun Sarang Giting 25 ha, kebun Silau Dunia 20 ha, kebun 
Bandar Betsy 40 ha, kebun Pulo Mandi 15 ha, kebun Ambalutu, dan kebun 
Sei Silau 25 ha sehingga total lahan yang digunakan untuk penanaman 
kedelai di areal replanting karet tanaman ulang tahun 2012 ini sebanyak 
216 ha. Untuk bibit dengan nama Anjasmoro dan sarana produksi dipenuhi 
oleh PT SHS, sementara pelaksana adalah masyarakat sekitar kebun. 
Masyarakat akan mengembalikan biaya saprodi dalam bentuk bagi hasil 
produksi. (siaran pers)/Eksp

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
