Medan. Harga minyak sawit mentah atau 
crude palm oil (CPO) terus turun, di mana saat ini hanya sekitar US$ 
760/metrik ton. Harga ini mendekati level terendah sepanjang tahun 2012,
 sedangkan sebelumnya masih US$ 800 - US$ 910/metrik ton. Bahkan periode
 Mei-Juni,  harga komoditas ini mencapai US$ 1.000 - US$ 1.180/metrik 
ton.
        "Bahkan, di Bursa Rotterdam untuk 
pengiriman Januari 2013, harganya hanya berkisar US$ 760/metrik ton. 
Padahal, untuk pengiriman November dan Desember berada di level US$ 
781/metrik ton dan US$ 800/metrik ton," kata Sekretaris Gabungan 
Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut Timbas Prasad Ginting di 
Medan, Kamis (20/12).
Rendahnya harga CPO  terpengaruh krisis 
finansial di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Apalagi, saat ini China dan
 India masih menahan pembelian. "Sementara produksi di dalam negeri saat
 ini banyak. Maka bisa saja harganya masih kembali turun. Jika India dan
 China menahan pembelian satu bulan saja, akan berimbas pada harga CPO 
dengan tren melemah," kata Timbas. Namun, untuk tahun 2013, harga 
diperkirakan akan naik pada bulan Februari atau Maret karena pembelian 
akan meningkat setelah liburan Natal dan Tahun Baru.
Timbas 
mengungkapkan, sebenarnya, selain ke China dan India, selama ini 
Indonesia juga sudah mengembangkan pasar CPO ke negara lain lain yakni 
Pakistan, Eropa Timur dan Afrika. Perluasan pasar ini sangat dibutuhkan 
untuk menggenjot ekspor yang sedang lesu. 
Sementara harga TBS 
saat ini  terus menurun. Padahal saat ini kelapa sawit di perkebunan 
milik masyarakat mengalami masa trek sehinggaproduksi mengalami 
penurunan. Begitupun di Kota Pinang, Labuhan Batu Selatan, kalau pada 
masa panenan beberapa bulan lalu produksi cukup tinggi sehingga harga 
jatuh ke level Rp 400 - Rp 800/kg, saat ini harganya justru mencapai 
1.050 - Rp 1.080/kg. 
Tetapi  di  kalangan petani sawit di 
Langkat harga TBS  masih bertahan antara Rp 700-Rp 800 per kilogram. 
Sedangkan harga penjualan pada pabrik kelapa sawit (PKS) milik swasta 
bervariasi, yakni Rp 920, Rp 940, bahkan ada juga membeli dengan harga 
Rp 1.000 dan Rp 1.030 per kilogram.Sedangkan PKS milik PTPN2 rata rata 
membeli TBS petani dari supliyer Rp 940 per kilogram.
Sekjen 
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut Asmar Arsyad 
mengakui harga TBS sudah mulai membaik dibandingkan bulan sebelumnya, 
tapi harga ini masih tetap level terendah sepanjang tahun 2012. "Kita 
berharap harganya akan membaik tahun depan. Biar petani juga tidak 
semakin terpuruk. Apalagi masih ada pengenaan BK CPO yang ditetapkan 
sebesar 9% pada Desember 2012," tukasnya.
Kepala Seksi Ekspor 
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Fitra Kurnia, 
mengatakan, sepanjang Januari-November 2012, nilai ekspor CPO hanya US$ 
2,81 miliar dan volume 3.482.705 ton atau turun 22,4% dibandingkan 
periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 3,624 miliar dan volume 
3.893.133 ton. "Menurunnya permintaan CPO ini karena tetap dipengaruhi 
Uni Eropa dan AS yang masih krisis," katanya. 
(elvidaris/dewantoro/misno)/MB

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
