Jakarta : Demi menjaga harga tetap baik, Indonesia 
dan dua negara ASEAN lainnya yakni Malaysia dan Thailand sepakat untuk 
menurunkan produksi karet.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan memegang
 komitmen dengan dua produsen karet terbesar lainnya, yakni Malaysia dan
 Thailand.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mematok penurunan produksi 
karet di 2013 menjadi 2.771.000 ton dari realisasi produksi 2012 sebesar
 3.040.376 ton.
Wakil Menteri Pertanian Rusma Heriawan mengakui penurunan produksi 
karet berkaca pada pengalaman sebelumnya, saat produksi digenjot justru 
menurunkan harga komoditas tersebut di tingkat petani.
“Kami membawa komoditas karet menjadi isu ASEAN di mana mengajak 
produsen lain untuk menjaga harga melalui pengurangan produksi seperti 
Thailand, Malaysia dan Vietnam,” ujar dia, Rabu (26/12/2012).
Meski ada penurunan, menurut dia, volumenya tidak terlalu signifikan.
 Besaran target produksi di tahun depan sebesar 2,7 juta ton dikatakan 
sama seperti tahun sebelumnya.
Dia menceritakan dari ketiga negara yang diajak hanya Vietnam yang 
tidak bersedia membuat kesepakatan produksi dengan ketiga negara 
lainnya.
“Kita memang sangat ingin Vietnam masuk dalam tripartit ITRC sehinga 
jadi 4. Namun Vietnam entah cerdas atau nakal, agak reluctant masuk 
dalam konsorsium,” jelas dia.
Dia mengakui jika produksi karet nasional masih potensi meningkat. 
Terlihat dari realisasi produksi di 2012 menjadi sebesar 3.040.376 ton.
“Jadi memang penurunan produksi sedikit turun ini karena dipengaruhi 
komitmen 3 negara, bukan kapasitas produksi tidak bisa dinaikkan, 
walaupun memang banyak yang sudah tua,” tutur dia. (NUR/IGW)
oleh Nurmayanti
Posted: 26/12/2012 13:00
http://bisnis.liputan6.com/read/474871/ri-malaysia-dan-thailand-sepakat-turunkan-produksi-karet-2013

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 

 
 
 
