PADANG ARO :Setelah dilakukan perubahan oleh manajemen PT
Mitra Kerinci yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sekarang
perusahaan tersebut memiliki pabrik teh hijau terbesar di Asia Tenggara.
CEO
PT Mitra Kerinci Agung P Murdanoto di Padang Aro mengatakan perusahaan
tersebut sekarang mampu memproduksi 60 ton teh hijau setiap hari dengan
peralatan yang dimiliki saat ini.
"Kami tidak memiliki perkebunan
yang cukup luas jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya, namun kami
memiliki pabrik teh hijau terbesar di Asia Tenggara," katanya, Kamis 23
Januari 2014.
Peralatan tersebut, katanya, tidak dimiliki oleh
perusahaan lain karena ini merupakan inovasi dari manajemen. Mitra
Kerinci sekarang memiliki 32 mesin pengering teh hijau, sementara pada
tahun 2013 hanya 18 unit.
Dia mengatakan, perkebunan teh PT Mitra
Kerinci memiliki luas 2.025 hektare, sementara yang dikelola untuk
menanam teh hanya 1.481 hektare, ini luasnya lebih sedikit dari
perkebunan teh yang ada di Indonesia.
Dia mengatakan, berbeda
dengan perusahaan BUMN lainnya yang juga mengelola perkebunan teh, PT
Mitra Kerinci lebih fokus untuk pembuatan Green Tea atau teh hijau.
"Sekarang
ini harga teh hijau sangat bagus, yaitu Rp14.000 per kilogram. Karena
itu kami lebih fokus masuk ke pasar tersebut," katanya.
Selain
itu, imbuhnya, jika hanya mempertahankan pembuatan teh hitam, maka
perusahaan akan sulit mendapatkan keuntungan karena semua perkebunan teh
milik BUMN fokusnya untuk teh hitam.
"Kita tetap memproduksi teh hitam maupun putih tetapi lebih fokus untuk teh hijau karena harganya lebih bagus," jelasnya.
Dia
menambahkan, produksi teh hitam Mitra Kerinci saat ini hanya 30 ton
setiap hari, sedangkan teh putih disesuaikan dengan permintaan.
"White
Tea prosesnya cukup sulit dan harganya sangat tinggi yaitu Rp2 juta per
kilogram oleh karena itu produksinya hanya sesuai dengan permintaan
saja," jelasnya.(ant)
Eksposnews