PEKANBARU–Ekspor komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO)
Riau dalam minggu ini tercatat sebesar 15.570 ton atau meningkat sebesar
6.347 ton dari minggu sebelumnya yakni sebesar 9.222 ton.
“Kenaikan ekspor ini antara lain dipicu imbas pelemahan nilai tukar
Ringgit Malaysia atas mata uang dolar AS,” kata Kepala Seksi Promosi dan
Pemasaran Hasil Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Rusdi, di
Pekanbaru, Selasa (28/1/2014).
Menurut Rusdi, minggu lalu nilai tukar Ringgit berada pada level
RM3,20-3,30 per dolar AS, sedangkan pada pekan ini melemah hingga
mencapai RM3,34 per dolar AS.
Ia mengatakan, penurunan nilai tukar Ringgit tersebut menyebabkan
pasar berjangka Malaysia lesu dan CPO Malaysia tidak banyak
diperdagangkan ke luar negeri.
“Perusahaan CPO Malaysia berinisiatif untuk mengolah sendiri bahan
bakunya dan akan menjual dalam bentuk barang jadi selanjutnya akan
dipasarkan ketika harga Ringgit telah naik,” kata Rusdi mengutip
informasi dari Malaysian Palm Board.
Penurunan nilai tukar Ringgit lanjutnya, direspon positif oleh
perusahaan pengolah CPO di Riau, khususnya lima perusahaan sumber data
harga tandan buah segar CPO Riau.
Selain itu diprediksi juga dalam jangka waktu tiga bulan ke depan
stok CPO Malaysia akan mengalami penurunan, dan pasar global
berinisiatif untuk mencari sumber bahan baku yang lainnya seperti dari
Indonesia.
“Untuk itu diyakini harga CPO Indonesia mengalami kenaikan,” katanya.
Ia menambahkan, untuk PKO (kernel) juga mengalami kenaikan nilai
ekspor yakni sebesar 746.233 Kg dari total ekspor ekspor minggu ini
sebesar 3.502.266 Kg dibandingkan dengan ekspor minggu lalu yakni
tercatat sebesar 2.756.033 Kg.
Negara tujuan ekspor CPO Riau antara lain China, Bangladesh, Pakistan, India dan Malaysia.(ant/msi)
http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2014/01/ekspor-cpo-riau-melonjak/