Medan. Perubahan musim dengan tingginya 
curah hujan mengharuskan PTPN2 mengambil kebijakan melakukan dua kali 
pertanaman tembakau dalam setahun. Ini untuk mendapatkan produksi yang 
berkualitas, meski jadwal penjualan akan diundur pada September 2013 
dari hasil pertanaman tahun ini.
                  Manajer Distrik Tembakau
 PTPN2, Taufan Saputra, mengatakan, perubahan cuaca ini memang harus 
segera diantisipasi khususnya untuk melakukan penanaman tembakau deli. 
Karena komoditas unggulan Sumatera Utara (Sumut) tersebut sangat rentan 
terhadap tingginya curah hujan yang dapat menyebabkan daun tembakau 
menjadi cacat bahkan kematian pada tanaman. 
“Perubahan iklim 
sangat banyak memengaruhi produktivitas tanaman. Apalagi tanaman ini 
ibarat merawat bayi yang butuh perhatian secara khusus," ujarnya kepada 
MedanBisnis, akhir pekan lalu.
Dijelaskan Taufan, biasanya 
tanaman tembakau dapat dilakukan sekaligus pada Februari hingga April 
setiap tahunnya. Namun dengan curah hujan yang tinggi saat ini, tanaman 
harus dilakukan dua kali yakni Februari sebanyak 565 ladang dan 
dilanjutkan pada semester 2 yakni Agustus sebanyak 110 ladang atau 
dengan total penanaman tembakau ditahun 2012 sebanyak 675 ladang. 
"Dengan
 ini, terjadilah penanaman di luar musim. Dan, kita sudah lakukan 
percobaan sebelumnya dengan hasil yang tetap berkualitas. Percobaan 
tanaman di luar musim itu juga mencari areal di luar kebun yang ada dan 
lebih produktif," jelasnya.
Penanaman yang bertahap ini dilakukan
 pada pertengahan jalan proses dihentikan karena hujan deras hingga 
membuat bibit rusak dan terpaksa dilanjutkan pada semester  dua. Karena 
pengunduran waktu tanam tersebut, dikatakan Taufan membuat waktu 
penjualan tembakau di Indonesia diundurkan menjadi September 2013 dari 
tahun sebelumnya pada periode Juli.
"Ya memang harus diundur 
waktu penjualan karena menunggu produksi selesai dari dua kali 
pertanaman ini. Dan, itu tidak masalah, karena pihak pembeli kita 
melalui Hellmering Kohne and Co (HKC) sudah diberitahu dan mereka 
menyetujuinya," imbuhnya.
Dari 675 ladang yang ditanam tahun ini,
 produksi tembakau deli diproyeksi sebanyak 1.200 ball hingga 1.300 
ball. Sedangkan untuk pertanaman tahun depan, akan dilakukan dengan 
jumlah yang sama  dengan proyeksi diharapkan sebanyak 1.500 ball. 
"Kalau
 tahun depan cuaca masih sama ditahun ini, tetap akan dilakukan dua kali
 penanaman. Ini ternyata lebih efisien dan kita mempunyai waktu 
membangun sarana pada semester 1," ungkap Taufan seraya menambahkan hal 
tersebut dapat meminimalisasi perusakan daun. (yuni naibaho)/MB

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
