YOKYAKARTA : PT Perkebunan Nusantara II Persero 
membutuhkan dana sebesar Rp1,5 triliun yang digunakan untuk mengakuisisi
 lahan di Kalimantan sekaligus membangun pabrik.
"Dananya akan pinjam perbankan dan direncanakan tahun depan baru kita bicarakan dengan pihak bank," kata Direktur Keuangan PTPN II, Naif Ali Dahbul, ketika ditemui di sela Rakor BUMN di Yogyakarta, Rabu 10 Oktober 2012.
Ia
 mengungkapkan, perseroan tengah mengincar lahan di Kalimantan seluas 
15.000 hektare, sekarang masih dalam tahap pengecekan lokasi. "Nanti 
kalau kita beritahu di mana lokasinya, harga tanah di sana (Kalimantan) 
langsung naik," ungkapnya.
Lahan yang akan diakuisisi ini untuk 
kebun tebu dan kelapa sawit. Untuk merealisasikannya, perseroan 
berencana membuat anak perusahaan yang terpisah dengan PTPN II.
"Ini
 wilayah PTPN XIII, sehingga kita tidak mau merebut lahan mereka. Nanti 
kita kerja sama dengan PTPN XIII dan swasta, namun mayoritasnya PTPN 
II," tutur Naif.
Secara umum, kondisi mesin pabrik gula di PTPN 
II bisa dioperasikan secara normal, namun untuk mencapai performa yang 
prima masih diperlukan penyempurnaan, penggantian, maupun penambahan 
peralatan yang ada. Bahkan, tingkat efisiensi pabrik gula masih relatif 
rendah serta kualitas gula yang dihasilkan kurang dari 200 IU.
Untuk
 itu, perseroan melakukan pergantian peralatan untuk meningkatkan 
efisiensi dan produktivitas seperti "filter press", "vertical 
crystallizer", serta penambahan alat-alat baru seperti "unigrator".
BUMN
 Gula menargetkan luas areal tanam tebu sepanjang tahun ini sekitar 
283.879 hektare, dengan jumlah tebu sebanyak 23.257.146 ton. Sedangkan 
produktivitas tebu diperkirakan 81,9 ton per hektare, dengan rendemen 
7,94 persen serta kapasitas terpasang 170.885 ton per hari (ton cane 
day/TCD).(antara)/Eksp

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
