Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, October 12, 2012

Pengusaha Sumut diminta kembangkan industri hilir

MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumut berharap pengusaha sawit setempat berkonsentrasi mengembangkan industri hilir dengan memanfaatkan Kawasan Industri Sei Mangkei.

"Ketersedian lahan yang semakin terbatas untuk perkebunan di Sumut harusnya dijadikan momentum bagi pengusaha untuk fokus pada pengembangan industri hilir. Apalagi kini sudah ada KISM (Kawasan Industri Sei Mangkei) di Kabupaten Simalungun," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Sumut Sabrina di Medan, hari ini.
Menurut Sabrina, KISM yang merupakan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) itu sedang dalam tahap pembanguan terus, dimana dibagi dalam tiga tahapan.

Tahap pertama yang seluas 140 hektare sudah terbangun seluruhnya, sedangkan pada 2013 akan memasuki tahap kedua seluas 600 hektare.

"Detail untuk kawasan itu sudah selesai, jadi tinggal pengerjaan,"katanya. Pemerintah Provinsi Sumut sendiri terus berupaya meningkatkan infrastruktur di kawasan itu, seperti memperlebar jalan di trans Sumatera dan membuka akses kereta api dari Sei Mangkei ke Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan menjadi pintu gerbang barang dari kawasan itu.

Sebagai daerah yang dikenal penghasil minyak sawit mentah dan produk turunan sawit lainnya, Sumut memang harus memperkuat diri dalam bisnis sawit tersebut untuk semakin diperhitungkan dunia internasional. "Ekspor yang masih didominasi oleh CPO sudah seharusnya dirubah,"katanya.

Pengamat ekonomi Sumut, Jhon Tafbu Ritonga, mengatakan, peningkatan produksi produk jadi CPO memang sudah sangat mendesak guna meningkatkan nilai tambah bagi petani sawit, pengusaha kebun sawit, eksportir dan termasuk pemerintah.

"Indonesia sudah kalah dari Malaysia soal pengembangan produk turunan sawit, meski Malaysia sendiri awalnya belajar sawit dari Indonesia dan itu harus segera dikejar," katanya.

Akibat kalah bersaing dengan pengembangan produk jadi dengan Malaysia, pasar Indonesia yang sangat potensial itu dipenuhi produk dari negara tetangga tersebut mulai dari mentega, sabun hingga minyak goreng.
(dat06/antara)WP


cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum