Bahkan
 dengan adanya kerjasama bilateral, kedua negara sudah membuka hotline 
memantau berbagai aspek yang terjadi terhadap komoditi itu.
“Prinsipnya
 kita ingin mengelola situasi ini lebih baik. Di mana harga ini turun. 
Komunikasi penting. Jadi kami sepakat membuka hotline komunikasi kita 
dengan Malaysia untuk melihat situasi harga yang turun. Sekarang sudah 
naik lagi kan?,” ujar Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, 
kepada wartawan, Jumat (12/10/2012) di kantornya.
Seperti diketahui harga karet di pasar dunia dan sawit memang sempat anjlok hingga titik terendah akhir- akhir ini.
Bahkan
 harga karet di dalam negeri (Jambi) sempat menyentuh sekitar 
Rp4.000/kg, dan di Medan Rp5.500/kg. Sebelumnya sempat Rp13.000/kg.
Bertolak dari itu, kedua negara menyamakan persepsi dalam bilateral itu guna meningkatkan harga jual.
Sekedar
 diketahui, 3 negara penghasil karet dunia yakni Indonesia, Malaysia dan
 Thailand, sepakat menurunkan volume ekspor sebanyak 300 ribu ton.
Di
 mana jatah Indonesia 117.000 ton, Thailand 143.000 ton, dan Malaysia 
40.000 ton.  Pengurangan volume ekspor karet ini berdasarkan perhitungan
 ekspor tiga tahun terakhir. (olo)CI

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
