Jakarta. Menteri Pertanian (Mentan),
Suswono, mengatakan, agroindustri mempunyai kontribusi penting dalam
proses industrialisasi dan peningkatan pendapatan petani terutama di
wilayah pedesaan.
"Pengembangan
agroindustri berbasis kemitraan petani perlu diangkat karena kondisi
pertanian saat ini masih terpusat pada kegiatan hulu dengan nilai tambah
yang relatif rendah," kata Menteri Pertanian dalam penjelasannya
mengenai Hari Pangan Sedunia, di Jakarta, Senin (15/10).
Mentan
mengatakan, tantangan ke depan yang harus dihadapi adalah meningkatkan
nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian melalui industrialisasi
pertanian di pedesaan.
Menurut Suswono, berdasarkan data selama
lima tahun terakhir, jumlah unit usaha agroindustri mengalami
peningkatan rata-rata mencapai 5,52% per tahun.
“Pengembangan
agroindustri punya arti strategis bagi perekonomian rakyat karena dapat
memberikan nilai tambah hasil pertanian melalui pemanfaatan dan
penetapan teknologi pengolahan. Dalam penyerapan tenaga kerja, sektor
pertanian memiliki kontribusi sebesar 33 persen atau 36,54 juta tenaga
kerja nasional," ujarnya.
Mentan juga mengatakan, dari sisi
pendapatan sektor pertanian telah memberikan kontribusi terhadap
peningkatan pendapatan petani. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik, angka nilai tukar Petani tahun 2011 sebesar 104,58 meningkat
menjadi 105,41 bulan September 2012.
Surplus perdagagan produk
pertanian tahun 2011 sebesar US$ 22,77 miliar, dan sampai Juni 2012
surplus perdagangan mencapai US$ 10,56 miliar.
Indonesia akan
memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 32 tahun 2012 pada tanggal
18-21 Oktober 2012 di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Indonesia
mengangkat tema "Agroindustri Berbasis Kemitraan Petani Menuju
Kemandirian Pangan" dalam peringatan Hari Pangan Sedunia itu.
Rangkaian
kegiatan HPS ke 32 tahun 2012 itu meliputi seminar, pengabdian
masyarakat, gelar teknologi, acara puncak, perlombaan bazar dan pameran,
tur diplomatik-dokumentasi, serta publikasi-penyiaran. (ant)