Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Sunday, June 30, 2013

Petani Karet dan Sawit di Bengkulu Mengeluh

Para petani di tiga kecamatan, Kabupaten Mukomuko, mengeluhkan rendahnya harga komoditi karet dan sawit di tingkat petani di wilayah itu.
"Harga sawit di Kabupaten Mukomuko lebih murah Rp200 per kilogram dengan harga sawit di Kabupaten Bengkulu Utara. Ini kenapa bisa terjadi," tanya Kepala Desa Gadingjaya Kecamatan Sungai Rumbai, Muhammad Tasrif, Sabtu 29 Juni 2013.

Ia mengatakan hal itu saat menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Provinsi Bengkulu asal pemilihan Kabupaten Mukomuko, Inzani Muhammad dan Burhandari yang menggelar reses atau jaring aspirasi ke daerah itu.

Perbedaan harga ini, kata dia, cukup aneh sebab di wilayah Kabupaten Mukomuko, jumlah pabrik pengolah minyak sawit cukup banyak dibanding di Kabupaten Bengkulu Utara.

"Seharusnya sawit di daerah kita ini lebih mahal karena banyak pabrik yang membeli," katanya.

Kenyataannya kata dia, petani menjual sawit seharga Rp1.100 per kilogram. Sementara jika dibandingkan dengan harga sawit di provinsi lain seperti Jambi dan Palembang, harga sawit Bengkulu kata dia jauh lebih murah.

"Harga terendah sawit seharusnya Rp1.500 per kilogram, jadi kami minta pemerintah untuk mengatasi masalah harga yang rendah ini," tambahnya.

Keluhan serupa juga disampaikan warga Desa Manunggal Jaya yang mengeluhkan rendahnya harga sawit di tingkat petani di Kecamatan Ipuh.

"Tidak hanya sawit, harga karet juga jatuh, saat ini antara Rp6.500 hingga Rp7.000 per kilogram," katanya.

Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Tirta Kencana Kecamatan Air Rami, Hasni juga mengeluhkan rendahnya harga karet dan meminta pemerintah mengatur harga terendah.

"Harga karet dan sawit rendah membuat petani terpuruk, sementara semua harga bahan pokok imbas kenaikan BBM semakin mahal," katanya.

Menanggapi keluhan petani, anggota DPRD dari daerah pemilihan Kabupaten Mukomuko, Izani Muhammad dan Burhandari mengatakan segera mengundang Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu untuk mencari solusi persoalan tersebut.

"Seharusnya harga di tiap kabupaten sama karena tugas pemerintah mengawasi harga yang ditetapkan oleh tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang setiap bulan rapat menentukan harga," kata Inzani.

Ia mengatakan, tentang harga terendah komoditi karet akan dibahas bersama dinas terkait, sebab selama ini belum ada penetapan harga karet, seperti komoditas sawit.(ant)/Eks

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum