sudah lihat yang ini (klik aja)?
Medan. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) memaparkan hasil-hasil penelitian kelapa sawit kepada delegasi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Third Senior Officials Meeting (SOM) III 2013. Hasil-hasil penelitian tersebut, untuk menambah pengetahuan masyarakat, mulai dari perusahaan besar, PTP maupun petani kecil.
Direktur Utama PPKS, Witjaksana Darmosarkoro mengatakan, selama ini PPKS sudah melakukan banyak penelitian dan memiliki tanggung jawab moral untuk mempublikasikan hasil penelitian tersebut kepada masyarakat sehingga bisa lebih bermanfaat.
"Tidak hanya untuk korporasi, tapi juga kepada rakyat kecil," katanya kepada MedanBisnis, sesaat setelah memberikan sambutan di ruang training, gedung PPKS di Jalan Brigjend Katamso, Medan, Selasa (25/6).
Dikatakannya, hasil penelitian tersebut bisa dilihat di Unit Pelayanan Informasi Kelapa Sawit (UPIKS) yang memberikan informasi lengkap berkaitan dengan awal mula perkembangan perkebunan kelapa sawit hingga sekarang, pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang tepat, penerapan teknologi kelapa sawit, dan lain sebagainya.
"Untuk sekarang ini namanya masih UPIKS, ke depan kita akan menggantinya sebagai galeri, namanya akan kita buat," katanya.
Di UPIKS, lanjutnya, terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya apapun jika ingin mengunjunginya.
Masyarakat, mulai dari siswa Sekolah Dasar sampai mahasiswa pun bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di dalamnya.
"Di dalam ada guide-nya, kalau butuh diskusi berkaitan dengan kelapa sawit secara mendetail, bisa ditemukan dengan penelitinya," katanya.
Witjaksana menuturkan, masyarakat umum perlu mengetahui secara lengkap mengenai kelapa sawit. Sebagaimana diketahui, produk kelapa sawit cukup banyak, misalnya palm oil dan biomass. Untuk palm oil, bisa menghasilkan food, fuel, fibre dan energy.
"Sejauh ini,dari palm oil, sudah cukup banyak yang diarahkan untuk food, tapi saya belum tahu, policy nya seperti apa ke depan, apakah untuk food, atau fuel, fibre atau energy," katanya.
Ia mencontohkan, untuk food, pihaknya sudah meneliti untuk menjadikan minyak sawit sebagai bahan tambahan dalam permen coklat. Hal tersebut untuk membuktikan bahwa minyak sawit bisa dikonsumsi untuk anak-anak. Pihaknya sudah meneliti maka diperlukan pihak lain untuk lebih mengembangkannya.
Berkaitan dengan adanya black campaign tentang kelapa sawit sebagai penyumbang gas rumah kaca, menyebabkan deforestasi, merusak lingkungan dan lain-lainnya, ia mengatakan, adanya kerusakan tidak sebesar yang digembor-gemborkan.
Bahwa minyak sawit tidak sehat, hal tersebut menurutnya merupakan hal yang tidak benar. "Kita menyadari, kerusakan memang ada tapi tidak sebesar yang digembor-gemborkan," ungkapnya.
Ia menambahkan, selama digelarnya SOM III APEC 2013 di Medan, PPKS menerima 4 kali kunjungan oleh 4 working group yang terbagi dalam beberapa kegiatan dimulai sejak 24 Juni yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemudian, pada 25 Juni, berkaitan dengan food security difasilitasi oleh Kementerian Pertanian. Begitu juga dengan tanggal 28 Juni mendatang.
Sedangkan pada tanggal 3 Juni, akan difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian dan teknologi. "Tapi, pada tanggal 1 dan 2 Juli, juga ada workshop kelembagaan serta kunjungan ( dewantoro)/MB
"Tidak hanya untuk korporasi, tapi juga kepada rakyat kecil," katanya kepada MedanBisnis, sesaat setelah memberikan sambutan di ruang training, gedung PPKS di Jalan Brigjend Katamso, Medan, Selasa (25/6).
Dikatakannya, hasil penelitian tersebut bisa dilihat di Unit Pelayanan Informasi Kelapa Sawit (UPIKS) yang memberikan informasi lengkap berkaitan dengan awal mula perkembangan perkebunan kelapa sawit hingga sekarang, pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang tepat, penerapan teknologi kelapa sawit, dan lain sebagainya.
"Untuk sekarang ini namanya masih UPIKS, ke depan kita akan menggantinya sebagai galeri, namanya akan kita buat," katanya.
Di UPIKS, lanjutnya, terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya apapun jika ingin mengunjunginya.
Masyarakat, mulai dari siswa Sekolah Dasar sampai mahasiswa pun bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di dalamnya.
"Di dalam ada guide-nya, kalau butuh diskusi berkaitan dengan kelapa sawit secara mendetail, bisa ditemukan dengan penelitinya," katanya.
Witjaksana menuturkan, masyarakat umum perlu mengetahui secara lengkap mengenai kelapa sawit. Sebagaimana diketahui, produk kelapa sawit cukup banyak, misalnya palm oil dan biomass. Untuk palm oil, bisa menghasilkan food, fuel, fibre dan energy.
"Sejauh ini,dari palm oil, sudah cukup banyak yang diarahkan untuk food, tapi saya belum tahu, policy nya seperti apa ke depan, apakah untuk food, atau fuel, fibre atau energy," katanya.
Ia mencontohkan, untuk food, pihaknya sudah meneliti untuk menjadikan minyak sawit sebagai bahan tambahan dalam permen coklat. Hal tersebut untuk membuktikan bahwa minyak sawit bisa dikonsumsi untuk anak-anak. Pihaknya sudah meneliti maka diperlukan pihak lain untuk lebih mengembangkannya.
Berkaitan dengan adanya black campaign tentang kelapa sawit sebagai penyumbang gas rumah kaca, menyebabkan deforestasi, merusak lingkungan dan lain-lainnya, ia mengatakan, adanya kerusakan tidak sebesar yang digembor-gemborkan.
Bahwa minyak sawit tidak sehat, hal tersebut menurutnya merupakan hal yang tidak benar. "Kita menyadari, kerusakan memang ada tapi tidak sebesar yang digembor-gemborkan," ungkapnya.
Ia menambahkan, selama digelarnya SOM III APEC 2013 di Medan, PPKS menerima 4 kali kunjungan oleh 4 working group yang terbagi dalam beberapa kegiatan dimulai sejak 24 Juni yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemudian, pada 25 Juni, berkaitan dengan food security difasilitasi oleh Kementerian Pertanian. Begitu juga dengan tanggal 28 Juni mendatang.
Sedangkan pada tanggal 3 Juni, akan difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian dan teknologi. "Tapi, pada tanggal 1 dan 2 Juli, juga ada workshop kelembagaan serta kunjungan ( dewantoro)/MB
