MEDAN : Harga ekspor minyak sawit mentah atau "crude palm oil" Indonesia terus bergerak naik dipicu permintaan industri bahan makanan yang meningkat mendekati Ramadhan dan Idul Fitri.
"Harga ekspor sudah 860 dolar AS per metrik ton (MT) dan diperkirakan naik lagi pada Juni-Juli hingga mencapai 900 dolar AS per MT," kata Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun, di Medan, Jumat 31 Mei 2013.
Selain karena permintaan yang meningkat, naiknya harga CPO itu juga dipicu produksi yang kurang banyak sehingga tidak seimbang dengan laju permintaan yang terus menguat.
Produksi yang tidak banyak itu sebagai dampak belum memasuki masa panen besar dan akibat cuaca ekstrem.
Dari target produksi yang sebesar 5,5 juta ton hingga Maret, nyatanya produksi masih 5,2 juta MT Menguatnya permintaan CPO, membuat keyakinan DMSI semakin besar bahwa total ekspor CPO dunia tahun ini juga naik atau mencapai 19 juta MT dari produksi yang sebesar 28 jutaan MT.
"Ada perkiraan juga, bahwa daya serap CPO domestik juga meningkat,"katanya.
Ketua DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Anizar Simanjuntak mengakui, harga tandan buah segar (TBS) petani naik atau sudah di kisaran Rp1.000an per kg.
"Permintaan memang banyak, tetapi produksi sedang kurang,"katanya.
Mudah-mudahan harga terus naik agar petani bisa menyisihkan uangnya untuk keperluan peremajaan tanaman yang juga sudah mendesak,katanya.(ant)/Eksp