Seperti tanaman kakao (coklat) yang
banyak diserang hama pengerek batang kakao (PBK). Tingginya serangan
hama tersebut membuat petani kakao menukar jenis tanamannya ke komoditas
perkebunan lainnya, seperti kelapa sawit.
Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Sumatera Utara (Disbun Sumut) Herawati, kepada MedanBisnis, Kamis (4/6) di Medan mengatakan, keputusan petani kakao mengkonversi perkebunannya ke kelapa sawit bukan karena kelapa sawit lebih menjanjikan keuntungan yang lebih tinggi, namun lebih karena serangan hama. "Jadi, bukan karena harga. Soalnya harga perkebunan baik kakao ataupun sawit fluktuatif, hari ini bisa tinggi esok bisa saja rendah,"ungkapnya.
Saat ini kata dia, daerah penyumbang terbesar hasil perkebunan kakao di Sumut yakni Kabupaten yaitu Mandailing Natal (Madina), Simalungun, dan Langkat. "Dulu Kabupaten Asahan adalah penyumbang terbesar untuk perkebunan kakao, tapi sekarang disanalah yang banyak dikonversikan ke kelapa sawit," terang Herawati.
Untuk itu, Herawati mengimbau para petani dan pengusaha perkebunan kakao agar melakukan budidaya kakao dan melakukan sanitasi guna mencegah serangan hama dan penyakit. ( cw 02)/MBJumat, 05 Jul 2013 07:30 WIB
Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Sumatera Utara (Disbun Sumut) Herawati, kepada MedanBisnis, Kamis (4/6) di Medan mengatakan, keputusan petani kakao mengkonversi perkebunannya ke kelapa sawit bukan karena kelapa sawit lebih menjanjikan keuntungan yang lebih tinggi, namun lebih karena serangan hama. "Jadi, bukan karena harga. Soalnya harga perkebunan baik kakao ataupun sawit fluktuatif, hari ini bisa tinggi esok bisa saja rendah,"ungkapnya.
Saat ini kata dia, daerah penyumbang terbesar hasil perkebunan kakao di Sumut yakni Kabupaten yaitu Mandailing Natal (Madina), Simalungun, dan Langkat. "Dulu Kabupaten Asahan adalah penyumbang terbesar untuk perkebunan kakao, tapi sekarang disanalah yang banyak dikonversikan ke kelapa sawit," terang Herawati.
Untuk itu, Herawati mengimbau para petani dan pengusaha perkebunan kakao agar melakukan budidaya kakao dan melakukan sanitasi guna mencegah serangan hama dan penyakit. ( cw 02)/MBJumat, 05 Jul 2013 07:30 WIB