Nilai Ekspor Karet Terjun Bebas 19,3%
ilustrasi kebun Karet & Trail Enduro |
Nilai itu merosot US$64,1 juta dari kinerja ekspor April tahun ini.
Dewan karet nasional memproyeksikan penurunan ekspor akan terus terjadi hingga pemerintah melakukan inovasi produk karet dan barang dari karet.
Aziz Pane, Ketua Dewan Karet Nasional mengkhawatirkan akibat kondisi negatif ini Indonesia sebagai negara penghasil karet terbesar kedua dunia akan semakin tersisih dalam persaingan.
Karena itu menurut dia sudah bukan waktunya lagi pemerintah mengandalkan industri ban dari komoditas ini, tetapi mulai mengembangkan industri campuran bahan karet yang mudah diolah (compound).
"Supaya industri ini kembali bergairah, diharapkan pemerintah melebarkan produksi berbahan karet. Seperti industri kreatif dengan penggunaan compound", tuturnya, Selasa (1/7/2014).
Dia mengatakan, proses produksi lewat compound dapat menjadi berbagai produk kreatif, seperti mainan anak, alat rumah tangga dan produk lainnya yang bisa dikembangkan oleh industri kecil menengah.
Produksi menggunakan compound tidak perlu menggunakan teknologi tinggi serta memakan proses yang rumit.
"Potensi dari produksi menggunakan compound sangat besar, bisa meningkatkan nilai ekspor karet kita. Tapi lagi-lagi jika inovasi produk lokal dapat terlihat," katanya.
Peran pemerintah daerah dalam mendorong perkembangan IKM sektor produksi karet dianggap penting, lewat berbagai cara misalnya dengan menggunakan penanaman modal dalam negeri di sentra penghasil karet.
Aziz menambahkan, saat ini Laos dan Kamboja mulai serius menggarap karet yang dimulai sejak 2010 lalu yang sudah mampu ekspor hasilnya ke Indonesia untuk bahan baku produksi sarung tangan karet di Medan.
Menurutnya kondisi semakin diperburuk dengan harga karet yang terus melemah hingga dibawah US$2 yang seharusnya harganya diatas US$2,3 per kilogramnya.
"Belum lagi rumitnya birokrasi kita, contohnya penghasil karet di Medan mengalami kesulitan penjualan hasil buminya karena perizinan yang berbelit-belit," ujarnya.
Editor : Yoseph Pencawan
http://sumatra.bisnis.com/read/20140701/50/51142/butuh-inovasi-produk-nilai-ekspor-karet-terjun-bebas-193
http://sumatra.bisnis.com/read/20140701/50/51142/butuh-inovasi-produk-nilai-ekspor-karet-terjun-bebas-193
No comments:
Post a Comment