Samarinda.
 Perusahaan perkebunan kelapa sawit diwajibkan menyiapkan kebun plasma 
seluas 20% dari total lahan yang dikelola dan diberikan secara gratis 
kepada petani melalui koperasi.
              
            
            
              
                "Saya tawarkan kepada sejumlah perusahaan kelapa sawit, 
mengelola ribuan hektare untuk dijadikan lahan perkebunan, syaratnya 
perusahaan harus siapkan kebun plasma seluas 20 persen dari total lahan 
yang dikelola dan diberikan gratis kepada petani," kata Bupati Penajam 
Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar, Senin (21/7).
Selama
 ini kata Yusran Aspar, pola plasma yang diberikan setiap perusahaan 
kelapa sawit cukup memberatkan karena untuk setiap hektare, petani tidak
 diberikan secara gratis namun harus menanggung biaya pemeliharaan 
sampai panen sebesar Rp50 juta. 
"Padahal setiap petani diberikan
 dua hektare kebun plasma, sehingga petani harus menanggung biaya 
pemeliharaan sebesar Rp100 juta," katanya. 
Untuk pola kebun 
plasma yang ditawarkan, kata dia, setiap perusahaan wajib menyiapkan 20%
 luasan perkebunan untuk kebun plasma. Nantinya, kebun itu diberikan 
secara gratis kepada petani melalui koperasi yang dibentuk.
Menurut
 Yusran Aspar, biaya yang dikeluarkan untuk pupuk dan lainnya akan 
dipotong saat panen, sisanya diberikan kepada koperasi dan dikirim 
kepada rekening masing-masing petani yang tergabung dalam koperasi 
tersebut.
Pemkab Penajam Paser Utara kata dia, sudah menawarkan 
kepada sejumlah perusahaan dan tidak ada yang keberatan. Bahkan, lahan 
ribuan hektare telah disiapkan untuk perkebunan kelapa sawit. 
"Nanti
 ada perubahan status lahan dari Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) 
menjadi Kawasan Budidaya Non-Kehutanan (KBNK). Lahan itu akan kami 
tawarkan kepada perusahaan. Ada beberapa perusahaan yang sudah kami 
tawarkan, dan sudah siap dengan pola seperti itu. Pola ini untuk lebih 
mensejahterakan masyarakat," ujar Yusran Aspar.
Melalui pola itu 
lanjut Yusran Aspar, petani bisa lebih sejahtera karena petani yang 
bersangkutan juga bisa bekerja di perusahaan kelapa sawit tersebut, 
sehingga bisa menerima penghasilan yang cukup besar. 
"Jadi 
selain setiap bulan menerima gaji dari perusahaan, juga mendapatkan 
pembagian dari hasil kebun plasma mereka," kata Yusran Aspar. (ant)
              

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment