MEDAN :Nilai ekspor hasil perkebunan nasional pada 2011 mencapai 25 miliar 
dolar AS atau Rp220 tiriliun lebih, kata Sekretaris Direktorat Jenderal 
Perkebunan Kementerian Pertanian Mukti Sarjono.
Dari jumlah 
tersebut, sekitar 15 miliar dolar AS berasal dari hasil perkebunan sawit
 dan tujuh miliar dolar AS dari perkebunan karet, katanya di Medan, 
Selasa 10 Juli 2012.
Tiga miliar dolar AS lain didapatkan dari ekspor berbagai hasil perkebunan lainnya.
Menurut
 dia, sebagian besar hasil perkebunan yang menjadi komoditas ekspor 
tersebut berasal dari Sumut yang memiliki berbagai jenis perkebunan yang
 tersebar di berbagai daerah.
Jumlah pemasukan yang didapatkan 
negara tersebut belum dihitung dari biaya keluar dari proses ekspor 
perkebunan Sumut yang mencapai Rp28,3 triliun pada 2011.
Namun sayangnya, seluruh pemasukan dan pendapatan negara tersebut masuk ke dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Pihaknya
 mendapatkan informasi Pemprov Sumut sudah mengajukan dana bagi hasil 
dari proses produksi perkebunan yang banyak memberikan pendapatan bagi 
negara tersebut.
Aspirasi dari Pemprov Sumut itu telah 
ditindaklanjuti Kementerian Keuangan yang melakukan pengkajian lebih 
jauh sehingga dana tersebut berpeluang untuk kembali ke daerah itu.
"Jadi
 ada anggaran untuk meningkatkan produksi perkebunan dan memperbaiki 
infrastruktur jalan yang digunakan dalam produksi perkebunan," katanya.
Kepala
 Dinas Perkebunan Sumut Aspan Sofian Batubara mengatakan, provinsi 
memiliki perkebunan seluas 1.996.402 hektare yang terdiri dari 
perkebunan rakyat, PTPN, dan perkebunan swasta asing.
Luas perkebunan tersebut terdiri dari berbagai kenis komoditas dari sawit, karet, coklat, kopi, hingga kelapa.
Dari luas perkebunan tersebut, Sumut mampu menghasilkan produksi sebanyak 19.226.435 ton untuk berbagai komoditas.(antara)/Eksp

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
